Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Sedikitnya empat anggota pasukan keamanan Afghanistan, termasuk seorang komandan, tewas dan tujuh lainnya luka parah, akibat sejumlah ledakan di provinsi timur dan selatan. Demikian diungkap pejabat Afghanistan pada Sabtu (13/2/2021) seperti dikutip Reuters.
Selain anggota pasukan keamanan, peristiwa ledakan itu juga melukai tiga warga sipil di provinsi timur Afghanistan.
Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab serangan ini. Peristiwa ini terjadi di tengah meningkatnya kekerasan di Afghanistan saat bentrokan meningkat antara pasukan pemerintah dan pasukan Taliban.
Baca juga : Setelah Di Stasiun, GeNose Bakal Jadi Alat Skrining Di Berbagai RS
Serangkaian pemboman di pinggir jalan yang terjadi hampir setiap hari dalam beberapa pekan terakhir telah menewaskan sejumlah pejabat pemerintah, hakim, jurnalis, dan aktivis.
Pertumpahan darah terjadi ketika perundingan damai antara Taliban dan perwakilan pemerintah Afghanistan yang ditengahi Amerika Serikat di Qatar berlangsung dalam beberapa bulan terakhir.
Tim Presiden AS Joe Biden sedang meninjau perjanjian pembangunan perdamaian yang diteken oleh pemerintahan presiden pendahulunya, Donald Trump dengan Taliban pada Februari 2020. Kesepakatan tersebut mengharuskan semua pasukan Amerika Serikat dan sekutunya untuk meninggalkan Afghanistan pada 1 Mei.
Baca juga : Ini 5 Lokasi Yang Layani Perpanjang SIM Di Jakarta
Amerika Serikat telah mengurangi jumlah pasukan di Afghanistan menjadi 2.500 dari sebelumnya sebanyak 12.000. Hal itu dilakukan AS saat perjanjian pembangunan perdamaian ditandatangani.
Namun, jumlah aksi kekerasan tetap tinggi di negara itu, di mana pemerintah AS dan Afghanistan sebagian besar menuding dilakukan kelompok Taliban.
Pada Sabtu, seorang juru bicara polisi di Provinsi Kandahar selatan mengatakan, ledakan di sana disebabkan oleh sebuah mobil Humvee yang berisi bahan peledak menargetkan sebuah pos polisi, dan melukai tujuh personel polisi.
Baca juga : Bahas Soal Kompetisi Dan Kepemudaan, Menpora Diskusi Bareng Kapolri
Kementerian Pertahanan Afghanistan mengatakan, 18 anggota kelompok Taliban tewas dan 9 lainnya cedera dalam operasi di Distrik Arghandab di Provinsi Kandahar pada Jumat (12/2) malam.
Sebuah ledakan, juga menargetkan komandan polisi di Distrik Chapa Dara, Provinsi Kunar timur. Akibatnya, empat personel polisi setempat tewaskan, termasuk sang komandan, kata seorang juru bicara polisi provinsi itu.
Sementara sebuah ledakan bom di pinggir jalan melukai tiga warga sipil di Jalalabad, Ibu Kota Provinsi Nangarhar timur. [RSM]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya