Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Satgas Covid-19 Monitoring Strain Virus Baru

Vaksin Bukan Solusi Utama, Protokol Kesehatan Jangan Kendor

Rabu, 3 Maret 2021 10:55 WIB
Juru Bicara Satgas Covid-19 Prof Wiku Adisasmito (Foto: Humas BNPB)
Juru Bicara Satgas Covid-19 Prof Wiku Adisasmito (Foto: Humas BNPB)

RM.id  Rakyat Merdeka - Satgas Penanganan Covid-19 terus melakukan monitoring dan evaluasi, terkait ditemukannya strain virus baru Covid-19 yakni B117 alias varian Covid Inggris di Indonesia.

Terkait hal ini, Juru Bicara Satgas Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menegaskan, pemerintah telah melakukan penjagaan di pintu masuk Indonesia dengan surveilans terhadap pelaku perjalanan internasional.

"Saat ini, pemerintah sudah melakukan surveilans kedatangan dari luar negeri, untuk mencegah masuknya strain Covid-19 di pintu masuk Indonesia. Selanjutnya, merupakan tanggung jawab kita semua, untuk mencegah penularan di masyarakat dengan disiplin melakukan protokol kesehatan,"kata Wiku dalam keterangan pers perkembangan penanganan Covid-19 di Graha BNPB, Selasa (2/3).

Baca juga : Sekjen DPR: Vaksinasi Di Lingkungan Parlemen Dengan Protokol Kesehatan Ketat

Dalam menetapkan kebijakan pelaku perjalanan internasional, Satgas Covid selalu berusaha adaptif dengan situasi dan kondisi yang ada, termasuk perubahan kebijakan, jika diperlukan.

Saat ini, upaya yang akan dilakukan adalah mencegah penularan strain virus baru di tengah-tengah masyarakat. Untuk itu, masyarakat diminta tidak memandang vaksin sebagai solusi mutlak mengatasi pandemi.

Meskipun vaksin  dapat menyelamatkan nyawa, namun perubahan perilaku harus menjadi pondasi utama menghentikan penularan virus Covid-19 di Indonesia. Ia pun meminta semua pihak waspada, karena berdasarkan analisa terakhir dari World Health Organization (WHO), menyebutkan adanya kenaikan kasus di 4 benua. Yaitu benua Amerika, Asia Tenggara, Eropa dan Mediterania Timur.

Baca juga : Pemerintah Lakukan Evaluasi Cuti Bersama 2021 Pekan Depan

Hal ini sangat disayangkan, mengingat seminggu sebelumnya, WHO menyatakan bahwa infeksi baru Covid-19 telah turun di seluruh dunia selama 6 minggu berturut-turut, atau pertama kalinya penurunan berkelanjutan sejak pandemi dimulai.

"Besar kemungkinan, kenaikan kasus global ini terjadi karena disiplin protokol kesehatan di banyak negara mulai mengendur, karena terlena dengan kedatangan vaksin," lanjutnya.

Disiplin protokol kesehatan harus terus digalakkan. Penanganan Covid-19 di Indonesia, hanya dapat dilakukan maksimal apabila seluruh elemen masyarakat bersedia bahu- membahu menjadi bagian dari solusi penanganan pandemi. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.