Dark/Light Mode

Masuk Musim Panen, Cak Imin Minta Stop Impor Beras

Jumat, 19 Maret 2021 12:29 WIB
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar/Patra Rizki Syahputra RM
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar/Patra Rizki Syahputra RM

RM.id  Rakyat Merdeka - Penolakan wacana impor 1 juta ton beras menggelinding kencang. Tak hanya ditolak para petani, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar tegas menolak wacana impor beras di tengah situasi musim panen padi. 

Menurut pria yang akrab disapa Imin ini, impor beras 1 juta ton di musim panen sangat merugikan para petani yang telah berjuang di tengah pandemi Covid-19.

"Tentu ini yang sedang menjadi keprihatinan kita adalah panen yang banyak, jangan perbanyak impor," tegas Imin usai peluncuran buku karyanya dengan judul 'Negara dan Politik Kesejahteraan' di Perpustakaan Nasional, Jakarta, kemarin.

Acara itu dihadiri Wakil Ketua DPR Aziz Syamsuddin, Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah dan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal  dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar serta sejumlah Anggota DPR.

Selain itu, hadir juga cendekiawan kenegaraan Yudi Latif, Founder dan CEO Polmark Indonesia Eep Saefulloh Fatah dan Rektor IPB Prof Dr Arif Satria. 

Baca juga : Cerai, Minta Doa

Menurut Imin, masyarakat terutama petani harus diperjuangkan aspirasinya. Apalagi, di tengah Covid-19 pemerintah harus benar-benar hadir memberikan dukungan kepada para petani. 

“Makanya, hentikan impor agar ruang produksi pertanian kita tinggi," katanya.

Tak hanya impor beras saja, Wakil Ketua DPR ini juga meminta pemerintah menelaah lagi kebijakan impor garam. Dalam situasi saat ini, pemerintah harus membantu petani garam. 

Caranya, proses produksi garamnya harus dicanggihkan. Lalu, mutu atau kualitasnya dibaguskan sehingga bisa bersaing dengan produk luar negeri. 

“Sambil proses tersebut diperbaiki, pemerintah kita mengurangi impornya,” sarannya.

Baca juga : PSI Pertanyakan Kebijakan Impor 1 Juta Ton Beras

Imin juga mengingatkan pentingnya peran serta dan kehadiran pemerintah dalam menyelesaikan masalah rakyat. 

Dengan begitu, masyarakat tak merasa sendirian di masa pandemi Covid-19 dengan berbagai masalah kebangsaan, seperti kemiskinan, ketimpangan hingga intoleransi.

Diakui Imin, pandemi yang melanda dunia termasuk Indonesia telah merobohkan sendi perekonomian, di mana sekitar 3-4 juta orang kehilangan pekerjaan. Angka kemiskinan mencapai 27,5 juta, sementara ada 9,7 juta pengangguran.

Untuk menjawab masalah itu, perlu langkah fundamental dan strategis yang dilakukan agar bangsa tidak mengalami krisis yang lebih dalam. Yakni dengan melakukan reoreintasi arah politik kesejahteraan.

Sedangkan arah politik kesejahteraan terletak pada komitmen negara dalam memberikan perluasan akses, kepabilitas, serta peluang kepada seluruh warga negara dalam meningkatkan taraf hidup, serta pengaturan institusional yang dapat menjamin terdistribusinya penciptaan kesejahteraan.

Baca juga : DPR Tolak Wacana Impor Beras

Imin juga menyarankan empat langkah fundamental untuk mewujudkan visi politik kesejahteraan. Pertama, negara dalam jangka pendek maupun panjang, harus menjadi sistem jaminan sosial sebagai backbone kesejahteraan.

Kedua, adanya komitmen politik kesejahteraan yang dimulai dengan pemenuhan hak dasar warga negara, melalui pembangunan berbasis sumber data produktif perekonomian sebagai penopang sistem jaminan sosial.

Ketiga, politik kesejahteraan selalu berpijak pada asas bahwa pertumbuhan ekonomi beserta hasil-hasil pembangunan yang dilahirkan harus berorientasi pada pemerataan ekonomi yang berkeadilan.

Keempat, dengan menciptakan pemerintan yang kuat dan responsif terhadap persoalan-persoalan publik. 

Langkah ini, menurut Imin, bisa dimulai dengan penciptaan inovasi-inovasi pelayanan publik di seluruh altar birokrasi negara. [REN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.