Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Yang Penting, Guru Sudah Divaksin

Mas Menteri: Sekolah Tatap Muka Nggak Perlu Nunggu Juli, Mei Juga Bisa

Selasa, 6 April 2021 21:56 WIB
Mendikbud Nadiem Makarim dalam acara vaksinasi massal bagi guru-guru dan tenaga kependidikan di Gedung Olahraga dan Pertemuan Dome, Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa (6/5). (Foto: Antara)
Mendikbud Nadiem Makarim dalam acara vaksinasi massal bagi guru-guru dan tenaga kependidikan di Gedung Olahraga dan Pertemuan Dome, Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa (6/5). (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menegaskan, belajar di sekolah atau pembelajaran tatap muka (PTM), bisa segera dimulai. Tak perlu menunggu Tahun Ajaran Baru. Yang penting, guru sudah divaksin.

“Dengan syarat, guru-guru sudah divaksin,” kata Mas Menteri Nadiem di acara vaksinasi massal bagi guru-guru dan tenaga kependidikan di Gedung Olahraga dan Pertemuan “Dome”, Balikpapan, Kalimantan Timur, seperti dikutip Antara, Selasa (6/5).

"Bila guru-guru sudah divaksin, sekolah dapat dibuka kembali. Tidak harus menunggu bulan Juli atau mengepaskan dengan tahun ajaran baru. Mei juga bisa,” tandas Nadiem, kali ini dalam pertemuan di atap terbuka restoran The Grill di Hotel GranSenyiur.

Baca juga : Gibran: Sekolah Tatap Muka Dibuka Juli, Nggak Boleh Mundur

Vaksinasi untuk para guru ini juga mengutamakan guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) atau guru Taman Kanak-kanak (TK) dan Kelompok Bermain (KB), guru Sekolah Luar Biasa (SLB), guru-guru Sekolah Dasar (SD), serta Madrasah Ibtidaiyah (MI).

“Sebab mereka mengajar murid-murid yang karena golongan usia dan kekhususannya, susah belajar secara daring,” jelas Menteri Nadiem.

Dengan demikian maka KB, TK, SLB, dan SD sudah bisa segera buka kembali dan menerima murid belajar tatap muka.

Baca juga : Mau Sekolah Tatap Muka, Bisa Nggak Konsisten Patuhi Prokes

Pelaksanaan belajar tatap muka di sekolah di era pandemi yang belum berakhir ini, wajib menerapkan sejumlah pembatasan dan protokol kesehatan secara ketat.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Balikpapan Muhaimin mengatakan, pihaknya sudah memulai uji coba kembali belajar tatap muka sejak Desember 2020.

Jumlah siswa yang datang belajar di sekolah, dibatasi hanya separuh dari dari jumlah siswa yang terdaftar.

Baca juga : Mendikbud: Setelah Vaksinasi, Sekolah Didorong Belajar Tatap Muka

“Jadi, hanya 50 persen secara tatap muka. Separuhnya lagi belajar secara daring,” kata Muhaimin.

Dengan begitu, bila satu kelas ada 40 siswa, maka 20 siswa saja yang bisa hadir di kelas untuk belajar secara langsung.

"Orangtua tetap berhak menolak anaknya belajar secara langsung di sekolah. Yang penting anak-anak tetap belajar,” pungkas Muhaimin. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.