Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Ceramahnya Keras & Kasar, Habib Ini Dikutuk Moeldoko
Jumat, 30 November 2018 07:22 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Ceramah Habib Bahar bin Smith bikin kontroversi. Isinya dinilai menghina Presiden Jokowi. Setelah dipolisikan, seharian kemarin topik ini ramai dibahas. Baik di dunia maya maupun dunia beneran. Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko pun ikut mengutuk.
Video ceramah Bahar sudah beredar di medsos sejak beberapa hari terakhir. Potongan video berdurasi 60 detik ini diambil saat Bahar berceramah di acara Maulid Nabi di kawasan Batu Ceper, Tangerang, 17 November lalu. Isi ceramahnya, bikin geleng-geleng orang yang mendengar.
Kutipan yang paling viral adalah ketika Bahar menyebut 'Jokowi kayaknya banci'. "Kamu kalau ketemu Jokowi, kalau ketemu Jokowi, kamu buka celananya itu. Jangan-jangan haid Jokowi itu, kayaknya banci itu," kata Bahar.
Ucapan lain yang kontroversial adalah saat Bahar menyebut Jokowi sebagai pengkhianat bangsa, pengkhianat negara, dan pengkhianat rakyat. Transkrip ceramah di atas inilah yang dibawa LSM Cyber Indonesia dan ormas Jokowi Mania saat melaporkan Bahar ke Bareskrim Mabes Polri, Rabu (28/11).
Baca juga : Reuni 212, Kehadiran Jokowi Jadi Tebak-tebakan
Bahar dilaporkan dengan Pasal UU Nomor 1 Tahun 1946 KUHP No 40 Tahun 2008 tentang penghapusan diskriminasi ras dan etnis, UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang perubahan atas UU Nomor 1 Tahun 2008 tentang ITE, serta Pasal 207 KUHP, Pasal 16 juncto Pasal 4 huruf b angka 1 dan Pasal 45 ayat (2) jo Pasal 28 ayat (2).
"Laporan polisi sudah diterima, dan akan ditangani oleh Direktorat Siber Bareskrim Polri," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Dedi Prasetyo, Kamis (29/11).
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko pun ikut mendukung pengusutan laporan itu. "Iya dong, harus (diusut) itu. Seorang ulama berbicara seperti itu. Saya secara pribadi mengutuk itu," ujar Moeldoko, Kamis (29/11).
Moeldoko mengaku sudah menonton video ceramah Bahar. "Seorang ulama harus menjadi panutan dari tutur katanya, dari perilakunya. Masa seperti itu. Sebagai pribadi, saya nggak respek," ujar Moeldoko.
Baca juga : Sowan Ke KPK, Menristek Dikti Bahas Pencegahan Korupsi
Sementara pembelaan datang dari Wakil Ketua DPR Fadli Zon. Politisi Gerindra ini menilai ucapan Bahar biasa saja. "Saya harus dengerin dulu. Tapi kan kalau begitu kan ya, biasa-biasa saja," kata Fadli.
Fadli menduga, pernyataan Bahar itu hanya sebagai perumpamaan. Fadli menyebut tak perlu ada yang baper alias terbawa perasaan oleh ceramah ini. "Nggak usah dikriminalisasi. Nanti akan rugi sendiri kalau dikriminalisasi. Kalau ada penceramah dicari, dikriminalisasi yang rugi itu pemerintah," tuturnya.
Di lini masa, komentar soal ini berhamburan. Tagar Habib Bahar pun jadi trending topic. Hingga tadi malam, sudah mencapai 16,4 ribu tweet. Beragam kicauan dicuitkan netizen. Tweeps @antok44 menyayangkan gaya dan isi ceramah dari Bahar. :Marwah kepala negara harus dikembalikan. Tidak hanya pada Jokowi. Tapi juga presiden-presiden RI berikutnya tidak boleh ada yang seenaknya melakukan penghinaan dan lain-lain. Kalau kritik dan saran itu kan pasti ada etikanya".
Kicauan ini langsung disambar @Hans28377089. "Maaf Pak... Emangnya baru tahu toh? Ini orang sudah lama jadi provokator berkedok agama. Ujaran kebencian, penghinaan dan banyak lagi. Saya pikir seperti pembiaran dari pihak yang berewenang jadinya ngelunjak. Orang seperti ini nggak layak dibiarkan bebas. Harus dihukum setimpal biar jera".
Baca juga : Prasetyo Ingatkan Pentingnya Profesionalitas Jaksa Di Pemilu
Tweeps @hasanYadi3 menegaskan. "Siapapun yang melanggar undang-undang harus di hukum walau Habib sekalipun. Sama-sama manusialah. Kalau orang kecil cepat diusutnya".
Tweeps @BiosiB coba memberikan nasihat. "Nggak pilih Jokowi tidak apa-apa, benci boleh, beda silakan tapi jangan kebangetan,: ujarnya. Berbeda, tweeps @RobiSap58642166 menilai wajar kalau Moeldoko mengutuknya. "Iyalah dukung (Polisi mengusutnya) wong Pak Moel kubu Jokowi!!".
Pemilik akun @JihadibH meminta tidak hanya Habib Bahar yang ditindak. Ada juga yang lebih seram pernyataanya yaitu Victor Laiskodat. "Kenapa dibiarkan saja, apa karena dia termasuk dalam partai pendukung Jokowi? ? Iya. Giliran Victor Laiskodat bungkam seribu bahasa," timpal akun @bobiraychelsea.
Sementara akun @zainalabidin78 mengaku bingung dengan perbedaan sikap netizen Tanah Air. "Kalau diproses ntar dibilang kriminalisasi ulama, dibiarin negara kaya nggak ada aturan. Coba jelaskan duhai netizen?" herannya. [NNM]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya