Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Vaksin Made In Terawan

Kulitnya: Nusantara Jeroannya: Amerika

Jumat, 16 April 2021 07:40 WIB
Kepala Badan POM Penny Kusumastuti Lukito mengikuti rapat kerja dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (10/3/2021). Rapat tersebut membahas tentang dukungan pemerintah terhadap pengembangan vaksin Merah Putih dan vaksin Nusantara. (Foto: ANTARA/Sigid Kurniawan)
Kepala Badan POM Penny Kusumastuti Lukito mengikuti rapat kerja dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (10/3/2021). Rapat tersebut membahas tentang dukungan pemerintah terhadap pengembangan vaksin Merah Putih dan vaksin Nusantara. (Foto: ANTARA/Sigid Kurniawan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Gembor-gembor vaksin Nusantara merupakan produk lokal dipatahkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Menurut lembaga yang dikomandoi Penny K Lukito itu, vaksin yang diinisiasi mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto hanya kulitnya saja nusantara, sementara jeroannya buatan Amerika.

Vaksin Nusantara kembali bikin heboh setelah para tokoh mulai dari miliuner sampai anggota DPR, mendaftar menjadi relawan uji klinisnya. Ada mantan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie, mantan Mensesneg Sudi Silalahi, mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, Wakil Ketua Komisi IX DPR Melkiades Laka Lena, Ketua Fraksi PAN DPR, Saleh Partaonan Daulay, dan Anggota DPR Fraksi PDIP Adian Napitupulu.

Terbaru, ada mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari. Dia ikut menjadi relawan untuk vaksin Nusantara. Kemarin, dia mengikuti pengambilan sampel darah untuk uji klinik vaksin Nusantara di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto.

Baca juga : Pastikan Sehat Dan Aman, Barantan Karantina Produk Pertanian Di Border

Seperti apa vaksin Nusantara? Kepala BPOM, Penny K Lukito mengatakan, data-data penelitian vaksin secara keseluruhan tersimpan dalam database milik Amerika Serikat (AS). Kondisi itu terjadi lantaran vaksin Nusantara ikut disokong oleh AIVITA Biomedica dari AS.

Sementara kerahasiaan data dan transfer data ke luar negeri, menurut BPOM, tidak tertuang alias tidak disebutkan dalam perjanjian penelitian.

“Data-data penelitian disimpan dan dilaporkan dalam electronic case report form menggunakan sistem elektronik dengan nama redcap cloud yang dikembangkan oleh AIVITA Biomedical Inc dengan server di Amerika,” kata Penny, dalam keterangannya, kemarin.

Baca juga : Bank Mandiri Usulkan 92 Ribu Debitor Jadi Mitra Pertashop Pertamina

Selain itu, Penny juga mengungkapkan, AIVITA Biomedica juga mendominasi tim peneliti vaksin Nusantara. Menurut dia, tim asing tersebut bekerja di Indonesia untuk meneliti vaksin yang menggunakan objek penelitian warga Indonesia.

Lebih lanjut, Penny memastikan, seluruh proses pembuatan vaksin sel dendritik dilakukan oleh peneliti dari AIVITA Biomedica.

Meski pelatihan tetap dilakukan pada staf di RSUP dr Kariadi, tetapi pada pelaksanaannya, dilakukan oleh AIVITA Biomedica.

Baca juga : Pertamina International Shipping Berlayar Dari Jepang Untuk Pasok Energi Nasional

Tak hanya itu, kata Penny, vaksin Nusantara mayoritas menggunakan komponen impor dari AS. Komponen itu mulai dari antigen, Granulocyte-macrophage colony-stimulating factor (GM-CSF), medium pembuatan sel, dan alat-alat untuk persiapan.

Hal senada dikatakan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito. Menurut dia, vaksin made in Terawan itu, merupakan jenis vaksin yang dikembangkan di Amerika, namun diujicobakan di Indonesia. Sebenarnya, pemerintah tidak akan mempersoalkan vaksin buatan Terawan jika mengantongi izin BPOM.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.