Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Jenderal Kudeta Myanmar

Dijinakkan Di Jakarta Jokowi Dapat Wanginya

Senin, 26 April 2021 07:15 WIB
Presiden Joko Widodo (tengah) didamping Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kanan) bersama Menteri Luar Negeri Filipina Teodoro Locsin Jr (kiri) mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN 2021 di Sekretariat ASEAN, Jakarta, Sabtu (24/4/2021). (Foto: ANTARA/Biro Pers-Laily Rachev)
Presiden Joko Widodo (tengah) didamping Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kanan) bersama Menteri Luar Negeri Filipina Teodoro Locsin Jr (kiri) mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN 2021 di Sekretariat ASEAN, Jakarta, Sabtu (24/4/2021). (Foto: ANTARA/Biro Pers-Laily Rachev)

RM.id  Rakyat Merdeka - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN membahas kekerasan yang terjadi di Myanmar, yang digelar di Jakarta, telah berakhir. Panglima Junta Militer Myanmar, Jenderal Min Aung Hlaing yang dikenal keras dan galak itu akhirnya berhasil dijinakkan. Presiden Jokowi sebagai tumah (tuan rumah) dan menginisiasi pertemuan itu pun, kecipratan wanginya.

Sejak konflik berdarah terjadi di Myanmar, Jokowi menjadi salah satu kepala negara yang paling keras bersuara. Pertengahan Maret lalu, Jokowi meminta negara-negara anggota ASEAN untuk menggelar konferensi guna membahas masalah kudeta militer Myanmar yang dipimpin langsung Jendral Ming Aun.

Bak gayung bersambut, permintaan Jokowi itu dikabulkan. KTT ASEAN digelar Sabtu (24/5) di Jakarta. Selain Jokowi selaku tuan rumah dan Sultan Brunei Bolkiah selaku Ketua ASEAN, empat pimpinan negara lain datang langsung ke Jakarta untuk menghadiri konferensi. Mereka adalah Perdana Menteri Kamboja Samdech Techo, Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinch, Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong.

Baca juga : Oh... Ternyata Ini Alasan Pemprov DKI Jakarta Larang Warganya Mudik

Bahkan, sosok yang dipersoalkan yakni Jenderal Min Aung, juga datang. Hanya Thailand, Filipina dan Laos, yang mengutus menteri luar negeri.

Dalam pertemuan bertajuk ASEAN Leaders’ Meeting (ALM) ini, Jokowi meminta Jenderal Min Aung melaksanakan tiga komitmen. Pertama, menghentikan kekerasan. Kedua, dialog yang inklusif harus dimulai. Tahanan politik harus segera dilepaskan. Terakhir, membuka akses bantuan kemanusiaan dari ASEAN.

Setelah bersidang selama beberapa jam, Ketua ASEAN, Sultan Hassanal Bolkiah menyampaikan 5 kesepakatan. Isinya hampir sama dengan pernyataan Jokowi. Yaitu, pertama, menghentikan kekerasan di Myanmar. Kedua, menggelar dialog konstruktif antara semua pihak. Ketiga, utusan khusus Ketua ASEAN akan memfasilitasi dialog tersebut. Empat, ASEAN akan memberikan bantuan kemanusiaan melalui AHA Centre. Terakhir, utusan khusus dan delegasi akan mengunjungi Myanmar untuk bertemu dengan semua pihak terkait.

Baca juga : Jenderal Myanmar Dijewer Jokowi

Di luar dugaan, Jenderal Min Aung yang terkenal galak itu setuju atas lima konsensus yang diputuskan. Dia juga komitmen untuk menahan pasukannnya melakukan kekerasan terhadap warga sipil.

Hasil yang dicapai dalam KTT ASEAN itu mendapat apresiasi dari banyak pihak. Baik dalam negeri maupun luar negeri, memuji Jokowi yang dianggap punya peran penting mendorong dan menghasilkan 5 konsesus di KTT ASEAN.

Profesor dari Universitas Nasional (ANU) Australia, John Blaxland langsung berkomentar. Lewat akun Twitter miliknya, pakar keamanan internasional, kajian intelijen dan pertahanan yang juga dikenal cukup concern mengikuti perkembangan keamanan di Myanmar ini, mengunggah tangkapan layar pidato Jokowi usai mengikuti pertemuan bertajuk Leaders Meeting, Sabtu (24/4) itu.

Baca juga : Jaga Kecantikan Dan Gali Potensi Diri Sama Pentingnya

Menurutnya, lewat KTT ASEAN, Jokowi berhasil membuat deklarasi spektakuler bersama negara-negara ASEAN untuk menyelamatkan Myanmar. “Thank you/Terima Kasih, Pak Jokowi!” tulisnya di akun @JohnBlaxland1.

Dari dalam negeri, Guru Besar Hukum Internasional, Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana juga mengapresiasi capaian KTT ini. “Secara prinsipiil, ini sudah bagus dan patut diapresiasi,” kata Hikmahanto dalam keterangannya kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.