Dark/Light Mode

GeNose Tetap Akurat Digunakan Saat Puasa

Selasa, 13 April 2021 07:23 WIB
Calon penumpang bus melakukan tes deteksi Covid-19 dengan alat GeNose C19 saat pembukaan Posko GeNose di Terminal Tipe A Tirtonadi, Solo, Jawa Tengah, kemarin. Pembukaan layanan Posko GeNose C-19 bagi calon penumpang bus sebagai upaya pencegahan penyebaran virus Corona. (Foto : ANTARA FOTO/Maulana Surya/wsj).
Calon penumpang bus melakukan tes deteksi Covid-19 dengan alat GeNose C19 saat pembukaan Posko GeNose di Terminal Tipe A Tirtonadi, Solo, Jawa Tengah, kemarin. Pembukaan layanan Posko GeNose C-19 bagi calon penumpang bus sebagai upaya pencegahan penyebaran virus Corona. (Foto : ANTARA FOTO/Maulana Surya/wsj).

RM.id  Rakyat Merdeka - Kemampuan alat pendeteksi virus Corona, GeNose C19, dipastikan tidak akan berkurang terhadap orang yang berpuasa. Alat buatan Universitas Gadjah Mada (UGM) berbasis hembusan napas itu tetap bisa digu­nakan oleh masyarakat di bulan Ramadan.

“Selama bulan Ramadan GeNose tetap bisa digunakan bagi masyarakat yang harus beraktivitas di luar rumah,” ujar Juru Bicara Tim Peneliti dan Pengembang GeNose C19 Mohamad Saifudin, saat konferensi pers secara virtual di Yogyakarta, kemarin.

Menurutnya, di luar Ramadan pun masyarakat yang hendak menggunakan GeNose diminta berpuasa selama setengah sam­pai satu jam untuk menjaga kondisi rongga mulut.

“Harus menjaga kondisi rongga mulut dengan menghin­dari makanan dan minuman terutama yang mempunyai aroma yang kuat supaya hasil tes GeNose membuahkan hasil yang maksimal,” bebernya.

Baca juga : Alhamdulillah, Apa Pun Vaksinnya Tetap Patuhi Protokol Kesehatan Dan Selalu Berdoa

Meski demikian, khusus bagi masyarakat yang berpuasa, kata dia, uji napas menggunakan alat itu disarankan dilakukan pada pagi hari.

“Lebih baik lagi didahului dengan berkumur atau bisa di­lakukan satu jam setelah berbuka puasa,” ucap Saifudin.

Sementara perwakilan dari tim pengembang GeNose, Dian Kesumapramudya Nurputra, menganjurkan masyarakat yang berpuasa memilih waktu tidak lebih dari enam jam setelah makan sahur, sebelum meng­gunakan GeNose.

Soalnya, di atas waktu tersebut, ada kemungkinan gas asam lam­bung yang naik mempengaruhi pembacaan GeNose.

Baca juga : Lebaran Virtual Asyik, Asal Kuota Internetnya Disubsidi

Gas itu bisa memunculkan positif palsu atau positif lemah dari hasil pemeriksaan napas menggunakan GeNose.

Tapi jangan khawatir. Jika pengambilan sampel napas ter­paksa melebihi waktu enam jam setelah sahur, dapat diantisipasi dengan berkumur, menggunakan siwak atau menyikat gigi terlebih dahulu. “Sehingga gas dari asam lambung itu bisa ternetralisir,” tutur Dian.

Terpisah, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan, GeNose bakal digunakan di Bandara International Soekarno-Hatta dalam waktu dekat.

“Di Soekarno-Hatta rencananya mulai Mei (2021),” ujar Sandi dalam Weekly Press Briefing, kemarin.

Baca juga : 5 Hal Bikin Puasa Di Rumah Aja Jadi Lebih Seru

Sandi menyatakan, sangat mendukung kehadiran GeNose di Bandara Soekarno-Hatta se­bagai salah satu bandara dengan mobilitas yang cukup tinggi. “Jadi ini memudahkan penumpang pesawat dan wisatawan,” imbuhnya.

Sebelumnya, penggunaan GeNose sudah dilakukan di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, pekan lalu.

Sandi mengatakan, penggunaan GeNose di Bali disambut baik oleh banyak wisatawan. Dengan biaya Rp 40 ribu dan proses 15-30 menit, para wisatawan atau calon penumpang bisa mengakses layanan GeNose. [DIR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.