Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kementan Dorong Magelang Jadi Sentra Pembibitan Sawo Raksasa, Alpukat Kendil Dan Klengkeng Kateki

Jumat, 19 April 2019 10:35 WIB
Dirjen Hortikultura Kementan Suwandi (kedua kiri), saat meninjau sentra pembibitan di Magelang, Jawa Tengah, Kamis (18/4).
Dirjen Hortikultura Kementan Suwandi (kedua kiri), saat meninjau sentra pembibitan di Magelang, Jawa Tengah, Kamis (18/4).

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya meningkatkan produksi buah-buahan lokal, yang tidak hanya dikonsumsi dalam negeri, namun hingga diekspor. Salah satu upaya yang dilakukan yakni mendorong perkembangan sentra pembibitan di berbagai daerah.

Salah satu daerah sentra pembibitan yang menjadi perhatian Kementan yakni  Magelang, Jawa Tengah. Di daerah ini, tepatnya di Dusun Teki, Desa Kebonrejo, Kecamatan Salaman, terdapat sentra pembibitan sawo raksasa atau disebut Mamey Sapote asal Meksiko dan klengkeng keteki. Kemudian Dusun Brengkel 1, Desa Brengkel, Kecamatan Salaman merupakan sentra pembibitan alpukat.

"Bibit buah di daerah ini merupakan bibit unggul. Bibitnya tersedia kapan saja dan jumlahnya banyak. Buah yang dihasilkan berkualitas sangat bagus," kata Dirjen Hortikultura Kementan Suwandi, saat meninjau sentra pembibitan di Magelang, Kamis (18/4).

Baca juga : Ekonomi China Lesu, Ekspor Batu Bara Bakal Mengkeret

Suwandi optimistis, dengan berkembangnya sentra pembibitan seperti ini, produksi buah lokal semakin meningkat dan kualitasnya pun semakin baik. Dengan demikian, buah lokal semakin mendominasi pasar domestik dan ekspor. Upaya pemerintah guna menekan impor melalui substitusi pun optimis bisa dilakukan lebih cepat.

"Bagi petani di seluruh Indonesia, bisa datang belajar ke Magelang belajar pembibitan. Bagi yang mau beli, silahkan datang juga ke Magelang. Kita majukan budidaya buah lokal. Kualitas buah kita jauh lebih bagus," ujarnya.

Saat mendampingi kunjungan Dirjen Hortikultura ini, pengelolaan pembibitan sawo, alpukat dan klengkeng, Mugiyanto menuturkan jenis sawo raksasa mamey sapote yang dikembangkan antara lain Magana, Loreta, Havana, dan Qiwes. Berat sawo raksasa bisa di atas 2 kilogram per buah yang rasanya mirip ubi Cilembu.

Baca juga : Sandi Kaget, Warga Magelang Tak Kenal Dirinya

"Sawo raksasa sudah dikembangkan 5 tahun. Sepanjang waktu berbuah terus, tidak mengenal musim. Buahnya dari kembang sampai bisa dipanen kurang lebih 9 bulan," tuturnya.

Di Dusun Teki ini, Mugiyanto pun melakukan pembibitan klengkeng. Klengkengnya mencapai 30 jenis, di antaranya Klengkeng Kateki, Itoh, Mata Lada, dan Merah yang produksinya setiap tahun mencapai 130 ribu batang. 

Teknik persilangan atau perbanyakan bibit klengkeng yang dilakukan ada 4 teknik. Yakni sambung sisip, tempel mata, sambung pucuk, dan sambung susu. 

Baca juga : Kementan Kembangkan Budidaya Jahe Merah Di Cilacap

"Teknik sambung sisip membutuhkan waktu 20 sampai 30 hari. Sambung mata butuh waktu yang lebih lama, 25 sampai 35 hari. Keberhasilan sambung pucuk tergantung cuaca dan sambung susu butuh waktu 1,5 bulan," ungkapnya.

Selain sawo dan klengkeng, lanjut pria yang masih aktif anggota TNI ini, pembibitan buah yang dikembangkannya juga yakni alpukat. Terdapat beberapa jenis alpukat seperti kendil dan aligator. Alpukat kendil sudah dilepas varietasnya. Berat buahnya mencapai 1,5 hingga 2,5 kilogram per buah dan satu pohon umur 7 tahun bisa berbuah di atas 1 ton per tahun yang berbuah sepanjang waktu. Harga buah di petani Rp 35.000 per kilogram.

"Ada juga alpukat aligator berat 0,9 sampai 1,5 kilogram per buah, bisa berbuah di atas 1 ton per pohon pertahun," pungkas dia. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.