Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Turun Rp 11.000, Harga Emas Dibanderol Rp 1.343.000 Per Gram
- Akhir Pekan, Rupiah Melemah Ke Rp 15.985 Per Dolar AS
- Indra Karya Jempolin Manfaat Bendungan Multifungsi Ameroro Di Sulteng
- Pertamina EP Pertahankan Kinerja Positif Keuangan Tahun Buku 2023
- PGN Saka Kantongi Perpanjangan Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas
Sebelumnya
Temu Kangen Dengan Virtual
Sementara, Anggota Komisi IX DPR Muchamad Nabil Haroen mengatakan, Lebaran tanpa mudik sebetulnya sudah dirasakan asyik bagi masyarakat yang menyadari maksud pelarangannya. Dilarang demi kesehatan keluarga.
Agar masyarakat bisa menikmati Lebaran tanpa mudik, menurut Nabil, sosialisasi pelarangan ini harus terus digencarkan sampai ke tingkat kelurahan/desa.
Baca juga : Puan: Larangan Mudik Jangan Ganggu Distribusi Logistik
“Agar semua ceria, harus ada edukasi publik. Masyarakat harus sadar bahwa larangan mudik untuk kebaikan keluarga di desa,” kata Anggota Fraksi PDIP ini kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa Nahdlatul Ulama ini mengapresiasi upaya Kementerian Koodinator Perekonomian dalam menjaga kemampuan berbelanja masyarakat di tengah pandemi.
Menurut dia, kebijakan mendorong cairnya THR, bansos, program dukungan UMKM hingga sosialisasi belanja online, sangat bermanfaat bagi masyarakat.
Baca juga : Ajak Demo Tolak Larangan Mudik, Tiga Orang Ditangkap Polda Metro Jaya
Nabil optimistis, jika kebijakan ini konsisten dan berlanjut dengan kebijakan lainnya yang efektif, akan mempercepat pemulihan ekonomi. Tapi dengan catatan, protokol kesehatan wajib dikedepankan.
“Kebijakan bansos, Kartu Prakerja, dorongan THRdan lainnya ini kan dalam rangka dukungan bangkit dari pandemi secara keseluruhan. Tujuan utamanya agar kita, bangsa Indonesia, bisa bangkit dari pandemi,” tegasnya.
Nabil mengajak masyarakat memanfaatkan seluruh program yang telah disiapkan pemerintah. Sekaligus mengikuti anjuran untuk mencegah penularan Covid-19.
Baca juga : Telanjur Mudik, Gimana Caranya Minimalkan Risiko Covid?
Pakar Sosiologi Universitas Indonesia Ida Ruwaida mengatakan, perayaan Idul Fitri menjadi momentum sakral bagi keluarga untuk saling memaafkan.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya