Dark/Light Mode

Bersihkan Sampah Plastik

Siap-siap Turis Bakal Dikenakan Biaya 10 Dolar

Sabtu, 1 Desember 2018 19:51 WIB
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (Menko Maritim) Luhut Binsar Pandjaitan. (Foto: IG @pesanluhutpandjaitan)
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (Menko Maritim) Luhut Binsar Pandjaitan. (Foto: IG @pesanluhutpandjaitan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah akan menerapkan iuran kebersihan bagi wisatawan di sejumlah tempat pariwisata di Indonesia. Pasalnya, sampah plastik dianggap mengancam lingkungan dan kehidupan manusia.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (Menko Maritim) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pemerintah saat ini fokus mengurusi masalah sampah terutama di daerah wisata.
“Perkembangan sampah plastik jadi masalah dunia. Kami nanti ada follow up meeting untuk masalah sampah. Kami akan bikin segera model untuk penanganan sampah ini, terutama daerah yang jadi tourist destination,” kata Luhut, di kantornya, kemarin.

Baca juga : RUU Penyadapan Bakal Diwariskan Ke DPR Baru

Nantinya, setiap turis akan dikenakan pungutan sampah plastik. Dia menyebut, pungutan yang dibebankan kepada wisatawan mancanegara sekitar 10 dolar AS, sedangkan wisatawan domestik berkisar 1 dolar AS. “Tapi ini masih kami hitung lagi, dikaji,” ujarnya.
Namun, jelas Luhut, dana tersebut nantinya akan dimasukkan ke rekening pemerintah daerah sehingga pengelolaannya tidak ada di tangan pemerintah pusat.

“Tarifnya dimasukkan dalam tiket atau di hotel dia nginap. Sehingga nanti bisa dikelola oleh Pemda dengan benar, bukan oleh pemerintah pusat,” imbuh Luhut.

Baca juga : Menteri Nasir Buru Pemain Ijazah Bodong

Sejumlah daerah yang bakal dijadikan pilot project di antaranya Bali, Labuhan Bajo, dan Banyuwangi. Menurutnya, saat ini sudah ada 10 kota/ka¬bupaten yang sudah mengatur ketat penggunaan tas plastik.
“Kepedulian terhadap bahaya sampah plastik sudah besar. Tapi kan kita tidak boleh bunuh plastik. Lalu penggantinya apa? Mungkin bisa alternatif plastik dari singkong. Sampah plastik harus kita tangani. Kemarin di Kepulauan Seribu ada ikan mati karena limbah,” jelasnya.

Upaya pengendalian penggunaan plastik ini bakal dilakukan secara bertahap di seluruh aspek dan daerah. Luhut kembali mengingatkan, bahaya sampah plastik tidak hanya mengancam lingkungan, tetapi juga kehidupan manusia.
“Memang harus kita bangun kesadaran. Plastik itu bisa jadi mikroplastik yang dimakan ikan. Lalu ikan dimakan manusia yang bisa berdampak pada stunting. Ini bukan masalah Luhut atau Jokowi atau kaya miskin, tapi masalah kita semua,” tegasnya.
Dia juga telah meminta waktu kepada Menteri Dalam Negeri untuk menemui semua kepala daerah. Luhut ingin menjelaskan, persoalan ini secara mendalam agar kepala daerah terlibat aktif. [DIR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.