Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Akses Produk Obat Hewan Ternak Makin Mudah

Dirjen PKH Kementan Komitmen Tingkatkan Pelayanan Di Tengah Pandemi

Jumat, 9 Juli 2021 11:10 WIB
Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Nasrullah/Ist
Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Nasrullah/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementerian Pertanian (Kementan) Nasrullah terus berupaya mendorong Unit-Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bawah Direktorat PKH terus komitmen meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

Nasrullah bertekad, di masa pandemi Covid-19 seperti ini, masyarakat dapat terlayani. Salah satunya dalam mengakses produk obat hewan untuk ternak dengan mudah.

“Kami mengapresiasi Pusat Veteriner Farma (Pusvetma) dapat terus berinovasi memasarkan produknya secara daring, sehingga lebih mudah terjangkau oleh masyakarat," kata Nasrullah di Jakarta, Rabu (7/7).

Lebih lanjut, Nasrullah memberikan apresiasi kepada Pusvetma yang telah meluncurkan aplikasi pemasaran online atau e-commerce Vetmalance alias Veteriner Farma Layanan Cepat. 

Bagi nasrullah, adanya aplikasi ini membuktikan bahwa negara hadir dalam usaha pencegahan dan pemberantasan penyakit Zoonosis di Indonesia.

Di Indonesia, saat ini terdapat 15 Zoonosis prioritas yang perlu dilakukan pengendaliannya, melalui Keputusan Menteri Pertanian No. 237/Kpts/PK.400/M/3/2019.

Baca juga : ICA Komitmen Bangkitkan Industri Kuliner di Tengah Pandemi

Zoonosis prioritas di Indonesia yaitu: Avian Influenza, Rabies, Anthraks, Brucellosis, Leptospirosis, Japanese B. Encephalitis, Bovine Tubercullosis, Salmonellosis, Schistosomiosis, Q Fever, Campylobacteriosis, Trichinellosis, Paratubercullosis, Toksoplasmosis, dan Cysticercosis/Taniasis.

Nasrulah berharap, pada masa pandemi masyarakat dapat terlayani dengan mengakses produk obat hewan untuk ternaknya dengan mudah. 

“Kami mengapresiasi Pusvetma dapat terus berinovasi memasarkan produknya secara daring, sehingga lebih mudah terjangkau oleh masyakarat," kata Nasrullah.

Sementara, Kepala Pusvetma Agung Suganda menerangkan, Vetmalance merupakan aplikasi pemasaran online berbasis android dan website untuk menjawab tantangan penyediaan vaksin hewan di tengah pandemik covid-19. Uji coba penggunaannya juga sudah dumulai Januari 2021.

“Soft launching telah dilakukan oleh Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan pada akhir tahun 2020 dan uji coba penggunaannya telah dimulai sejak Januari 2021," ungkap Agung.

Agung menilai, saat ini penggunaan Vetmalance masih terbatas pada layanan penjualan. Namun begitu aplikasi ini diluncurkan, akan terus dikembangkan untuk layanan pengujian maupun layanan penunjang yang masih dilakukan secara konvensional.

Baca juga : Bisnis Waralaba Makanan Rakyat Mampu Bertahan Di Tengah Pandemi

Agung menegaskan, Pusvetma akan terus meningkatkan pelayanan yang prima dengan menghasilkan inovasi-inovasi layanan baru kepada semua pelanggannya. Untuk terus meningkatkan kepuasan pelanggan, Pusvetma telah melaksanakan 4 strategi utama.

Pertama, penjaminan kualitas dan kuantitas produk, kedua penjaminan kepastian harga yang kompetitif, ketiga branding dan promosi berbasis TI, dan keemlat pemasaran daring sesuai kebutuhan di masa pandemi covid-19 ini. 

“Pelanggan Pusvetma saat ini masih didominasi yaitu sekitar 90 persen pelanggan dari instansi/dinas, sedangkan sekitar 10 persen pelanggan swasta dan peternak langsung," papar Agung.

Ia berharap, ke depannya akan semakin banyak masyarakat yang tertarik dan menggunakan produk-produk unggulan Pusvetma dengan menggunakan aplikasi online baik Vetmalance maupun website Pusvetma. Hal ini diharapkan bisa sebagai bentuk cinta dan bangga pada produk anak negeri.

Sebelumnya, Kementan melalui Pusvetma sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) di Ditjen PKH Kementan meluncurkan aplikasi pemasaran online atau e-commerce Vetmalance alias Veteriner Farma Layanan Cepat.

Direktur Kesehatan Hewan, Nuryani Zainuddin yang mewakili Dirjen PKH dalam Launching Aplikasi Vetmalance secara virtual mengatakan, aplikasi Vetmalance ini diluncurkan sebagai respon perkembangan zaman dan wujud transformasi pelayanan Kementan. 

Baca juga : Dirjen Pol Dan PUM Kemendagri Minta Kepala Daerah Tingkatkan Kewaspadaan Dini Masyarakat

"Ini sebagai bentuk transformasi kami untuk memberikan layanan kepada masyarakat secara lebih luas, cepat dan mudah," kata Nuryani dalam acara peluncuran aplikasi Vetmalance secara virtual, Rabu (7/7).

Nuryani menjelaskan, Pusvetma turut berperan aktif dalam pengendalian zoonosis dan pemberantasan penyakit hewan. Hal ini tidak lepas dari peran Pusvetma sebagai UPT Bidang Kesehatan Hewan yang telah ditetapkan sebagai Satker Badan Layanan Umum dan menjadi satu-satunya instansi pemerintah yang memiliki tugas untuk penyediaan vaksin hewan, antisera, dan bahan biologik. 

“Kami menaruh harapan besar pada Pusvetma untuk selalu melakukan terobosan dan inovasi dalam menghasilkan produk produk bermutu dan berkualitas sebagai karya unggulan anak negeri,” imbuh Nuryani.

Dia menambahkan, aplikasi Vetmalance yang diluncurkan hari ini merupakan karya anak bangsa. Menurutnya, ini menjadi penting sebagai bentuk kontribusi Ditjen PKH dalam upaya mengendalikan dan menanggulangi zoonosis di Indonesia sekaligus ikut memperingati Hari Zoonosis Sedunia atau World Zoonoses Day.

“Untuk mendukung kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, Ditjen PKH memastikan bahwa Kementan terus melakukan program khususnya terkait pencegahan/pengendalian penyakit hewan yang dapat ditularkan ke manusia (Zoonosis)," jelas Nuryani. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.