Dark/Light Mode

Hadapi Ganasnya Varian Baru

Vaksinasi Booster Untuk Nakes Digelar Pertama Kali Di RSCM

Sabtu, 17 Juli 2021 07:03 WIB
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (kanan) saat meyaksikan langsung vaksinasi booster untuk nakes di RSCM, Jumat (16/7). (Foto: Dok. Kemenkes)
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (kanan) saat meyaksikan langsung vaksinasi booster untuk nakes di RSCM, Jumat (16/7). (Foto: Dok. Kemenkes)

 Sebelumnya 
Secara terpisah, Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito men jelaskan, pemberian vaksin dosis ketiga ini diharapkan bisa memberikan perlindungan tambahan kepada nakes, agar lebih terlindungi saat bertugas. Sekalipun mereka tertular dan terinfeksi virus ini, gejalanya tidak parah.

“Tenaga kesehatan memiliki tugas besar serta risiko penularan yang sangat tinggi,” jelas Wiku dalam keterangannya, kemarin.

Dia memastikan, meski jenis vaksin yang diberikan pada dosis ketiga ini berbeda dari yang sebelumnya, yaitu Sinovac, hal itu dipastikan masih aman. Soalnya, mekanisme mixing vaccines ini sudah banyak direkomendasikan ahli dan diberikan untuk mengatasi penyakit menular lainnya. Di antaranya, HiV dan ebola.

Baca juga : Hari Ini, Vaksinasi Booster Untuk Nakes Digelar Perdana Di RSCM, Menkes Optimis Cepat Rampung

Selain di indonesia, lanjut Wiku, mekanisme ini juga sudah dilakukan di negara lain seperti Thailand. negara tersebut juga memberikan vaksin booster atau vaksin dosis ketiga untuk para nakesnya.

“Saat ini beberapa negara juga melakukan, misal nya Thailand, akan menyuntik kan AstraZeneca pada nakes yang sudah dua kali disuntik Sinovac demi proteksi tamba han, tentu itu setelah uji klinis,” bebernya.

Meski begitu, Wiku menerangkan, bukan berarti vaksin yang sudah disuntikkan selama ini tidak efektif melawan varian baru ini.

Baca juga : Menkes Apresiasi Vaksinasi Lintas Agama Yang Digelar Muhammadiyah Kalbar

Dijelaskannya, Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) sudah memastikan vaksin Covid-19 dapat memini malisir gejala yang ditimbulkan. Selain itu, vaksinasi dapat menu runkan risiko munculnya varian baru virus Corona.

“Kejadian kemunculan kasus positif setelah divaksinasi nya tanya juga telah ditelaah salah satu studi. Dari 1,8 juta genome virus Covid-19 dari 183 negara di dunia menyatakan, pasien yang sudah divaksinasi dan positif (terinfeksi) memperlihat kan adanya penurunan mutasi yang terjadi,” jelasnya.

Karena itu, menurut Wiku, untuk masyarakat umum, dua dosis vaksin sudah cukup untuk membantu kekebalan individu dari infeksi virus. masyarakat pun diimbau tidak melakukan penambahan dosis atau booster. apalagi, tanpa pengawasan tenaga kesehatan.

Baca juga : Pangdam Jaya Bagikan Vitamin Untuk Warga Yang Isoman Di Cipayung

“Hal terpenting saat ini ialah persebaran vaksinasi yang merata dan berkeadilan secara nasional,” tegas Guru Besar Universitas Indonesia (UI) itu.

Tapi dia kembali mengingat kan, vaksinasi tidak bisa sem purna melawan pandemi Covid-19 jika tidak diikuti dengan intervensi lainnya, seperti pengendalian mobilitas dan aktivitas masyarakat, serta kepatuhan yang tinggi terhadap protokol kesehatan. “ini demi diri kita, keluarga kita, bangsa kita, bahkan dunia,” wanti-wanti Wiku. [JAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.