Dark/Light Mode

Kementan: Volume Ekspor Produk Unggas Indonesia Naik Tahun Ini

Rabu, 21 Juli 2021 17:00 WIB
Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Nasrullah/Ist
Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Nasrullah/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementerian Pertanian (Kementan) Nasrullah mengatakan, ekspor produk unggas Indonesia periode Januari sampai Mei 2021 mencapai 258,85 ton, atau naik 12,98 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Hal ini berdasarkan angka tetap Badan Pusat Statistik (BPS) yang diolah Pusdatin dan Ditjen PKH.

Peningkatan volume ekspor produk unggas Januari-Mei 2021 diikuti peningkatan nilai ekspor 5,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

"Yakni dari nilai ekspor tahun 2020 sebesar 841,4 ribu dolar AS menjadi  885,2 ribu dolar AS tahun 2021," ujar Nasrullah.

Baca juga : Indonesia Disorot Dunia

Dia menjelaskan, ada beberapa ekspor unggas Indonesia ke beberapa negara saat ini, yaitu unggas hidup seperti DOC (Day Old Chick), daging olahan ayam dan telur. Negara tujuan ekspor produk unggas Indonesia di antaranya Jepang, Qatar, Republic Democratic Timor Leste (RDTL) Papua Nugini dan Myanmar.

Bahkan, produk olahan daging ayam Indonesia juga telah disetujui untuk dapat masuk di negara Uni Emirat Arab/UEA. 

Khusus untuk ekspor ke Jepang, saat ini tengah dipersiapkan inspeksi dari Pemerintah Jepang terkait perluasan jenis produk yang dapat diekspor, termasuk karkas ayam.

Menurut Nasrullah, tembusnya produk olahan daging ayam Indonesia di pasar internasional menunjukkan bahwa mutu produk dan status kesehatan hewan, serta sistem jaminan keamanan pangan unggas Indonesia telah diterima atau diakui oleh negara maju.

Baca juga : Antigen Produksi Indonesia Raih Rekomendasi USFDA

Lebih lanjut, Nasrullah menekankan, status kesehatan hewan menjadi kunci utama untuk membuka peluang ekspor ke negara lain. Maka, Kementan secara konsisten mengembangkan dan memastikan update informasi mengenai jaminan kesehatan hewan, mutu dan keamanan setiap produk yang akan diekspor.

Saat ini, kompartementalisasi bebas Flu Burung Indonesia telah diakui oleh Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE) sesuai dengan standar internasional. 

Hal ini dapat dibuktikan dengan telah diterbitkannya daftar unit usaha kompartemen bebas flu burung Indonesia di website World Organisation For Animal Health/OIE.

Selain terus mendorong ekspor unggas produksi Indonesia, pemerintah melalui Kementan juga terus berupaya meningkatkan konsumsi protein asal unggas di masyarakat dalam negeri. 

Baca juga : 327 Jemaah Indonesia Ikut Berhaji Tahun Ini

Upaya ini dilakukan melalui berbagai kegiatan promosi peningkatan konsumsi daging dan telur ayam, baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun nonpemerintah.

"Di masa pandemi saat ini, kami mengajak masyarakat terus meningkatkan konsumsi daging dan telur ayam untuk menambah daya tahan dan imunitas tubuh. Utama ya di masa PPKM Darurat saat ini," pungkas Nasrullah. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.