Dark/Light Mode

Jelang Olimpiade Tokyo

Presiden NOC Indonesia Ingatkan Federasi Terus Pantau Kesehatan Atlet

Jumat, 2 Juli 2021 16:38 WIB
Ketua NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari. (Foyo: Istimewa)
Ketua NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari. (Foyo: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) memberi ultimatum keras kepada federasi olahraga nasional (PP/PB) yang berpartisipasi di Olimpiade 2020 Tokyo, 23 Juli-8 Agustus 2021 mendatang.

Organisasi pimpinan Raja Sapta Oktohari ini menuntut jajaran pengurus untuk memantau ketat aktivitas atlet, pelatih, dan ofisial yang berangkat.

Baca juga : Mendagri Perintahkan Pemda Percepat Pencairan Insentif Tenaga Kesehatan

Presiden NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari mengatakan pengawasan ketat perlu dilakukan, terlebih pesta olahraga multi cabang paling bergengsi di dunia ini bergulir 21 hari lagi. Pengurus harus memastikan aktivitas semua yang berpartisipasi di Olimpiade Tokyo terpantau dan dibatasi.

“Ancaman Covid-19 nyata. Lihat sekitar kita, saudara dan kerabat banyak yang terinfeksi dan meninggal. Olimpiade tinggal tiga pekan lagi dan NOC Indonesia memberi ultimatum keras bahwa semua yang terlibat di Olimpiade harus dipantau intensif. Jangan sampai ada yang terpapar Covid-19 dan batal berangkat,” kata Okto, sapaan Raja Sapta, Jumat (2/7).

Baca juga : Cegah Pandemi Berikutnya, Indonesia Luncurkan Program Ketahanan Kesehatan Global

Panitia Penyelenggara Olimpiade (TOCOG) memberi aturan ketat untuk seluruh kontingen yang datang ke Tokyo, termasuk atlet yang mengikuti training camp. Regulasi karantina yang diterapkan dibagi berdasarkan tingkat kasus Covid-19 di negara peserta. Mulai awal Juli, Indonesia masuk Grup II Bersama Bangladesh, Mesir, Malaysia, Uganda, dan Inggris.

“Itu info non-official karena kami belum menerima surat resmi TOCOG. Tapi yang perlu menjadi catatan adalah klafisikasi regulasi karantina ini fluktuatif, sehingga kami berharap PPKM Darurat Jakarta-Bali yang diterapkan pemerintah bisa membuat kasus turun dan Indonesia tak lagi berada di Grup II seperti Vietnam,” ujar Sekjen Ferry J Kono.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.