Dark/Light Mode

Kementan Dorong Puskeswan Optimalkan Layanan Kesehatan Hewan

Senin, 2 Agustus 2021 15:40 WIB
Direktur Kesehatan Hewan Kementan Nuryani Zainuddin/Ist
Direktur Kesehatan Hewan Kementan Nuryani Zainuddin/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) merupakan unit terdepan pelayanan kesehatan hewan dalam mencegah, mendeteksi dan merespon berbagai ancaman penyakit hewan, serta berperan dalam peningkatan status kesehatan hewan Indonesia. 

Hal itu disampaikan Nuryani Zainuddin, Direktur Kesehatan Hewan, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementan di Jakarta, Senin (2/8).

"Kita terus mendorong penguatan layanan kesehatan hewan oleh Puskeswan yang merupakan tulang punggung layanan kesehatan hewan Indonesia," ungkapnya. 

Menurut Nuryani, saat ini Indonesia memiliki 1.691 Puskeswan di seluruh Indonesia. Dari jumlah tersebut, ada 88 persen kabupaten/kota yang memiliki Puskeswan. Sementara hanya 21 persen kecamatan yang menyediakan fasilitas Puskeswan aktif. 

Baca juga : TaniHub Group Terus Tingkatkan Pelayanan Meski Pandemi

"Jumlah Puskeswan perlu ditambah, supaya pelayanan pengobatan, vaksinasi, penanganan reproduksi dan pengamanan produk asal hewan dapat menjangkau unit wilayah administrasi terkecil di Indonesia," jelasnya.

Lebih lanjut Nuryani menjelaskan, berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 64 Tahun 2007, wilayah kerja Puskeswan meliputi 1 sampai dengan 3 kecamatan.

Dengan jumlah kecamatan di Indonesia sebanyak 7.094, dan rata-rata satu Puskeswan melakukan pelayanan untuk dua kecamatan, maka jumlah ideal Puskeswan di Indonesia sebanyak 3.547 unit. 

"Ini artinya, Indonesia masih perlu tambahan 1.800-an unit Puskeswan di seluruh Indonesia," imbuhnya. 

Baca juga : Kementan Dukung Penuh Urban Farming Kota Solo

Nuryani menyadari, untuk mencapai jumlah tersebut akan memerlukan waktu. Karena itu, dibutuhkan peta jalan penguatan Puskeswan Indonesia, untuk pembangunan yang terencana. 

"Tidak hanya infrastrukturnya, perlu juga diperhatikan penguatan kapasitas sumber daya manusia, sarana dan prasarana, serta penguasaan teknologi dan manajemen," tegasnya. 

Nuryani berharap pembangunan dan peningkatan kapasitas Puskeswan dapat bersinergi dengan dukungan pendanaan baik dari APBN maupun APBD. 

Dia menyakini, penambahan jumlah dan kapasitas Puskeswan akan memberikan kontribusi yang signifikan untuk pelayanan kesehatan hewan di Indonesia. 

Baca juga : Bamsoet Dorong Optimalisasi Penyerapan Anggaran PEN

Dia menjelaskan, tahun 2022 Kementan merencanakan menambah dan merenovasi Puskeswan di wilayah sentra peternakan, serta mengalokasikan dukungan operasional untuk meningkatkan kualitas dan jangkauan layanan. 

"Saya harapkan pemerintah daerah juga memberikan perhatian lebih bagi Puskeswan, khususnya di daerah sentra peternakan, juga di daerah dengan ancaman kesehatan hewan  tinggi," pungkasnya. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.