Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

KSP Mendengar, Bukti Pemerintah Tak Anti Kritik

Selasa, 3 Agustus 2021 19:40 WIB
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko memimpin rapat koordinasi bersama steering committee Open Government Indonesia (OGI) di Ruang Rapat Utama Gedung Bina Graha, Jakarta, Selasa (3/8). (Foto: KSP)
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko memimpin rapat koordinasi bersama steering committee Open Government Indonesia (OGI) di Ruang Rapat Utama Gedung Bina Graha, Jakarta, Selasa (3/8). (Foto: KSP)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kantor Staf Presiden (KSP) terus mempertegas komitmennya dalam mendukung dan mewujudkan open government melalui pengimplementasian berbagai program secara transparan dan terbuka. Di antaranya program KSP Mendengar dan Reforma Agraria.

Komitmen terhadap open government ini diungkapkan oleh Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dalam rapat koordinasi bersama dengan Bappenas, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) dan Civil Society Organization (CSO) yang diwakili oleh INFID sebagai bagian dari steering committee Open Government Indonesia (OGI), Selasa (3/8).

"Bangsa kita ini masih sangat sensitif ketika berbicara tentang keterbukaan. Namun, saya pikir benar bahwa kita jauh melampaui imajinasi kita terkait open government," kata Moeldoko.

Moeldoko menambahkan, komitmen untuk memastikan terwujudnya ko-kreasi pemerintah dan masyarakat sipil sudah terlaksana secara nyata. Ia mencontohkan program yang dijalankan oleh KSP bersama Menteri ATR/BPN, Menteri LHK, TNI/Polri dan Kementerian/Lembaga terkait berkolaborasi dengan CSO untuk percepatan penyelesaian konflik agraria.

Baca juga : Menaker Siap Bantu Bukakan Rekening

Dalam rentang waktu 2015-2021, KSP menerima 1.191 pengaduan kasus konflik agraria. Dari jumlah tersebut, 251 di antaranya terkait kasus kehutanan. Penyelesaian konflik agraria ini memang menjadi salah satu fokus dari program Reforma Agraria yang gencar dilakukan oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Presiden memang menghendaki, dengan Reforma Agraria, konflik serta sengketa pertanahan yang ada dapat segera terselesaikan dengan melibatkan lintas sektor, termasuk melibatkan masyarakat sipil.

"Selain itu, implementasi strategi nasional pencegahan korupsi di mana KSP sebagai Tim Nasional juga senantiasa melibatkan elemen masyarakat sipil baik dalam implementasi maupun monitoring dan evaluasi aksi strategi nasional," imbuhnya.

Moeldoko juga menambahkan, program KSP Mendengar menjadi salah satu komitmen nyata pemerintah dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih, transparan dan tidak antikritik. Program ini pun bertujuan untuk menyerap aspirasi dan keresahan masyarakat khususnya kalangan mahasiswa, buruh, pelaku usaha kecil, dan lain sebagainya.

Baca juga : Penegak Hukum Diminta Ekstra Hati-Hati Rampas Aset

"Salah satu persoalan penyelenggara negara adalah kuat tidaknya mereka untuk dikritik. Melalui KSP Mendengar, kita buktikan bahwa kita tidak antikritik," kata Moeldoko.

Moledoko juga menyampaikan, perkembangan dan prestasi Indonesia dalam mewujudkan open hovernment ini perlu untuk ditunjukkan ke dunia. Dia pun berharap agar program baik yang telah dijalankan bisa menjadi model bagi kementerian dan lembaga lainnya dalam mewujudkan transparansi dan pendekatan yang lebih humanis ke masyarakat.

Sebagai informasi, Indonesia merupakan salah satu negara penggagas Open Government Partnership (OGP) bersama Amerika Serikat, Inggris, Norwegia, Meksiko, Brazil, Afrika Selatan dan Filipina di tahun 2011. OGP sendiri adalah suatu inisiatif kemitraan global yang menyatukan pemerintah dan masyarakat sipil untuk membuat rencana aksi yang bertujuan menciptakan pemerintahan yang lebih inklusif, responsif, dan bertanggung jawab.

OGP merencanakan untuk mengadakan Global Summit pada bulan Desember di Seoul, Korea Selatan. Indonesia pun diharapkan dapat menjadi model percontohan bagi dunia sebagai negara dengan komitmen yang kuat terhadap pemerintahan yang transparan dan terbuka.

Baca juga : 5 Mahasiswa President University Dapat Beasiswa Pemerintah Kuliah Di Luar Negeri

"Keterbukaan sebagai salah satu legacy terkuat dari pemerintah Presiden Joko Widodo. Ini dapat dibuktikan dengan kebijakan seperti one map, one data policy, bansos, legalisasi tanah dst," kata Yanuar Nugroho, OGP Envoy untuk Indonesia.

Ia juga menyampaikan, tingkat transparansi dan keterbukaan pemerintah Indonesia yang baik juga terlihat dari program vaksinasi nasional.

"Kita memiliki leverage yang kuat dalam hal vaksinasi dan ini membuktikan bahwa kita adalah salah satu negara yang terbuka dan transparan dalam respon pandemi Covid-19," tandasnya. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.