Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Dana PEN Sudah Cair Rp 326 T, Dipakai Untuk Covid-19 Rp 77 T
Rabu, 25 Agustus 2021 22:03 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) ternyata tidak hanya dikucurkan untuk bantuan sosial atau relaksasi pajak. PEN juga digunakan untuk pembiayaan penanganan Covid-19.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menerangkan, PEN merupakan instrumen utama yang digunakan Pemerintah dalam rangka penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi sebagai dampak terjadinya pandemi baik di tahun 2020 maupun 2021. Total alokasi anggaran Program PEN dalam APBN 2021 sebesar Rp 699,43 triliun, meningkat dibandingkan 2020 yang besarnya Rp 695,2 triliun.
Baca juga : Dasco Ajak Menwa Jadi Relawan Covid-19
“Dalam perkembangannya, Program PEN untuk tahun 2021 kembali ditingkatkan menjadi Rp 744,77 triliun, terutama untuk memberikan tambahan dukungan penanganan kesehatan dan perlindungan sosial di tengah peningkatan kasus Covid-19 akibat penularan Varian Delta,” terang Sri Mulyani, dalam konferensi pers virtual APBN Kita edisi Agustus, Rabu (25/8).
Realisasi program PEN sampai dengan 20 Agustus 2021 mencapai Rp 326,16 triliun atau 43,8 persen dari pagu. “Realisasi di sektor kesehatan mencapai Rp 77,18 triliun. Digunakan untuk penggunaan RS Darurat Covid-19 Asrama Haji Pondok Gede, pembagian paket obat untuk masyarakat, biaya perawatan untuk 426,94 ribu pasien, pemberian insentif untuk 861,9 ribu nakes, dan santunan kematian untuk 278 nakes, pengadaan 81,42 juta dosis vaksin, serta bantuan iuran JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) untuk 19,15 juta orang,” terang Sri Mulyani.
Baca juga : Diungkapkan BGS, Pemerintah Siapkan 3 Strategi Untuk Hidup Bareng Covid-19
Di sektor perlindungan sosial, PEN terealisasi sebesar Rp 99,33 triliun. Terutama untuk pemberian bantuan Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Sosial Tunai (BST), Kartu prakerja, bantuan kuota internet, subsidi listrik, bantuan subsidi upah, dan bantuan beras.
Sementara itu, di program prioritas, terealisasi sebesar Rp 50,25 triliun. Digunakan untuk program padat karya Kementerian/Lembaga (K/L), pariwisata, ketahanan pangan, dan fasilitas pinjaman daerah.
Baca juga : Nurani Astra Serahkan 375 Tabung Oksigen Untuk Bantu Pasien Covid-19
“Selain itu, Pemerintah juga mendukung dunia usaha melalui dukungan UMKM dan korporasi, serta pemberian berbagai insentif usaha. Dukungan UMKM dan korporasi telah terealisasi sebesar Rp 48,02 triliun. Terutama untuk pemberian bantuan pelaku usaha mikro (BPUM) sebesar 11,84 juta usaha, Imbal Jasa Penjaminan (IJP) UMKM dan korporasi, penempatan dana pada bank, serta subsidi bunga KUR dan non KUR,” terangnya.
Sementara, pemberian insentif usaha telah terealisasi sebesar Rp 51,97 triliun. Yaitu untuk insentif PPh 21 yang ditanggung pemerintah (DTP), PPh Final UMKM DTP, Pembebasan PPh 22 Impor, Pengurangan angsuran PPh 25, pengembalian pendahuluan PPN, penurunan tarif PPh badan, PPN DTP Properti, dan PPnBM Mobil. [USU]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya