Dark/Light Mode

Miris, Guru Di Pandeglang Cuma Digaji Rp 50 Ribu

Kamis, 9 September 2021 07:50 WIB
Ilustrasi guru mengajar. (Foto: Istimewa)
Ilustrasi guru mengajar. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kisah miris soal nasib guru honorer di tanah air kembali terjadi. Kali ini, kisah 4 guru Madrasah di Pandeglang, Banten yang cuma digaji Rp 50 ribu dalam sebulan. Kabar ini, membuat miris warga di dunia nyata, maupun di dunia maya.

Guru yang cuma digaji “goban” sebulan itu mengajar di Madrasah Diniyah Takmilyah Awaliyah (MDTA) Ar Raudoh di Kampung Cikuha, Desa Kiara Payung, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Pandeglang. Ada 4 guru yang digaji segitu. Sementara gaji kepala sekolahnya, sedikit lebih besar: Rp 75 ribu per bulan.

Baca juga : Daging Sapi Hanya Dijual Rp 35 Ribu/Kg

Alasan kecilnya gaji yang diterima 4 guru dan kepala sekolah itu, tak lepas dari jumlah murid di sekolah tersebut hanya 71 orang. Karena jumlah muridnya sedikit, sekolah tersebut hanya mendapatkan bantuan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) sebesar Rp 6,5 juta dalam setahun. Dana tersebut juga baru sekali dikucurkan, pada tahun 2020. Sebelum dan sesudahnya, tidak ada lagi dana bantuan yang diterima.

Selama ini, MDTA Ar Raudoh tercatat belum pernah menerima bantuan dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi maupun Kementerian Agama. Padahal, sejak 2007, pihak madrasah sudah tidak diperbolehkan lagi menarik iuran swadaya dari orang tua siswa.

Baca juga : Mandiri Sekuritas Donasikan Penanggulangan Pandemi Rp 200 juta

Kepala Sekolah MDTA Ar Raudoh, Sukanta mengaku hanya bisa pasrah digaji kecil dan belum pasti bakal menerima lagi. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, ia dan guru-guru lainnya mengandalkan pekerjaan sampingan.

“Siapa sih orang yang mau digaji Rp 50 ribu kalau bukan mempertimbangkan buat kemajuan anak bangsa. Apalagi persoalan agama,” kata Sukanta, kemarin.

Baca juga : Tarif Tes PCR Di Bandara Soetta Dan Husein Turun, Kini Cuma Rp 495 Ribu

Bupati Pandeglang, Irna Narulita menuturkan, kecilnya bantuan yang diberikan Pemda pada Madrasah tersebut, karena refocusing anggaran untuk penanganan pandemi dan pembangunan infrastruktur.

“Ada anggaran yang harus dikurangi, karena kebutuhan kita juga banyak aspek buat pembangunan infrastruktur dan kesehatan,” kata Bupati Irna, kemarin.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.