Dark/Light Mode

Kongsi Pengembangan Vaksin AS-RI Disepakati

Minggu, 19 September 2021 09:36 WIB
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (Foto: Istimewa)
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah menjajaki kerja sama pengembangan vaksin Covid-19 dengan Amerika Serikat (AS). Kerja sama tersebut sudah memasuki tahap uji praklinis dan akan segera dilanjutkan ke tahap uji klinis. 
 
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan, kerja sama tersebut dilakukan saat dia bersama Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono dan Wakil Menteri I BUMN Pahala Mansury berkunjung ke Houston, Amerika Serikat, selama dua hari, dari Kamis (16/9) sampai Jumat (17/9). Mereka bertemu pihak Baylor College of Medicine untuk membahas penguatan kerja sama pengembangan vaksin Covid-19 berbasis protein rekombinan. Pertemuan pertama sudah dilakukan awal Agustus 2021. 
 
“Kerja sama sedang terjadi antara Bio Farma dengan Baylor untuk pengembangan seed vaksin dengan platform protein rekombinan,” ujar Retno, saat konferensi pers, kemarin. 
 
Menurutnya, kerjasama tersebut akan segera dilanjutkan ke tahap uji-klinis. Kerja sama terkait vaksin protein rekombinan tersebut juga diharapkan dapat diselesaikan akhir 2021. “Kerja sama ini dilakukan untuk mendukung ketahanan kesehatan Indonesia,” imbuhnya. 
 
Pertemuan yang sama juga menghasilkan penandatanganan dua Memorandum of Understanding (MoU). Pertama, perubahan MoU antara Bio Farma dan Baylor College of Medicine mengenai kerja sama pengembangan seed vaccine (benih vaksin) untuk multivarian Covid-19. Termasuk, untuk varian Delta. 
 
Kedua, MoU mengenai kemitraan strategis yang akan memperkuat kerja sama selain Covid-19. “Termasuk misalnya mencakup pemagangan, internship, atau memagangkan tim kita di Baylor,” tambah jebolan Universitas Oslo, Norwegia ini. 
 
Selain itu, kata dia, Indonesia menjalin kerja sama dengan Google Health, terkait edukasi upaya preventif mengenai penyakit komorbid yang dapat memperparah kondisi pasien jika terinfeksi Covid-19. Dalam pertemuan itu, pemerintah dan Google Health menyepakati dua MoU. Pertama, terkait peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat melalui solusi teknologi digital. Kedua, untuk mendukung konsep digital and wellness corner pada 20 sampai 50 apotek milik BUMN. 
 
Dijelaskan Retno, selama pandemi Covid-19, penyakit komorbid menjadi faktor yang harus diperhatikan. Selain tindakan kuratif terhadap pasien Covid-19 yang memiliki komorbid, tindakan preventif juga perlu dilakukan. “Upaya menyembuhkan tentunya sangat penting, namun upaya preventif juga tidak kalah penting,” ingat ibu dua orang anak ini. 
 
Dalam kesempatan yang sama, Pahala Mansury menyampaikan, sebelumnya Indonesia juga telah bekerja sama dengan Google Health. Dia berharap, kerja sama terbaru ini dapat semakin mengembangkan edukasi preventif terkait penyakit selain Covid-19. “Sebagai salah satu perusahaan teknologi dengan kemampuan artifisial yang baik untuk bisa melakukan pengembangan daripada edukasi preventif,” harapnya. [DIR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.