Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kisah Teladan Ratu Kalinyamat dalam Menyongsong Peranan Wanita di era Society 5.0

Rabu, 22 Februari 2023 22:57 WIB
Ilustrasi kesetaraan gender di era modern (Foto: freepik.com)
Ilustrasi kesetaraan gender di era modern (Foto: freepik.com)

Menyinggung soal tokoh perjuangan wanita ketika masa kolonialisme, terlintas beberapa nama yang terbesit di pikiran kita seperti: Cut Nyak Dhien, R.A Kartini, dan Martha Christina Tiahahu. Tokoh tersebut merupakan simbolis peranan dan pergerakan wanita pada masa kolinialisme yang berjuang dan bergerak bersama dalam rangka mempertahankan negara/bangsa, adat istiadat, serta keluarganya untuk membebaskan Nusantara dari belenggu kolinialisme.

Siapakah Sosok Ratu Kalinyamat?

Sosok Kalinyamat (Sumber: Wikipedia)

Di antara nama tokoh wanita tersebut, ada seorang yang jarang diketahui oleh khalayak umum yaitu Ratu Kalinyamat. Ratu Kalinyamat mahsyur dan membawa kejayaan Kota Jepara sebagai Kota Maritim.

Baca juga : Harapan AHY, Koalisi Perubahan Tak Cuma Bisa Berlayar...

Retna Kencana merupakan nama asli dari Ratu Kalinyamat, seorang putri dari Sultan Trenggana Raja Demak (1521-1546). Ratu Kalinyamat berkuasa di Jepara selama 30 tahun, dalam rentang periode 1549-1579. Dikisahkan oleh pusakawan dan napak tilas perjuangannya di Jepara, ia berhasil memimpin Kota Jepara menjadi Kota Maritim yang memiliki kekuatan maritim yang disegani oleh Portugis pada masanya. Di masa kepemimpinannya, Kota Jepara merupakan daerah pesisir yang makmur dan menjadi tempat transit lintas perdagangan oleh kapal saudagar bangsa lain dengan beberapa komoditas unggulan seperti gula, madu, palawija, kelapa, kayu jati.

Ratu Kalinyamat, seorang wanita yang gigih dan adil untuk rakyatnya. Penduduk Kota Jepara menyegani sosok Kalinyamat, karena dinilai mampu mencapai masa keemasan dengan membawa Kota Jepara yang maju dan memiliki armada laut yang kuat. 

Pada abad ke-16, Portugis menguasai Selat Malaka dan menguasai salah satu jalur perdangan strategis. Raja Johor pada masa itu, meminta bantuan Kalinyamat dan pada puncaknya Kalinyamat berhasil memukul mundur Portugis dari Selat Malaka.

Dari pihak Portugis mengisahkan, Kalinyamat sebagai seorang perempuan tangguh, gigih, serta gagah berani yang tidak memiliki rasa takut. Bahkan, pihak portugis memberikan julukan “Rainha de Jepara Senhorra Poderosa” seorang Ratu Laut dari Jepara yang memiliki Kekuasaan yang sangat besar.

Baca juga : Mendag Zulhas Perjuangkan Harga Kedelai Bisa Murah

Ratu Kalinyamat meninggal pada tahun 1579. Dari kisah Kalinyamat bisa disimpulkan dan menjadi sosok teladan dengan wanita juga bisa menjadi sesosok pemimpin yang tangguh dan disegani dalam sektor apa pun di masa ini.

Perspektif Kesetaraan Gender di era Society 5.0?

 Gender Equality (Sumber : https://sdgs.un.org/goals/goal5)

Seiring berjalannya waktu, kita tidak lagi menghadapi era 4.0, ketika teknologi digunakan dalam semua proses produksi. Tetapi kita sudah berhadapan dengan masyarakat era 5.0. Era Society 5.0 berarti pada kenyataannya. Meski era 4.0 tidak diketahui semua orang, era Society 5.0 sudah hadir di tengah-tengah masyarakat. Era Society 5.0 adalah masa saat manusia dan teknologi hidup berdampingan seolah-olah tidak dapat dipisahkan. Karena semua yang ada di dunia ini berbasis teknologi dan semuanya bertujuan untuk meningkatkan kehidupan manusia. Oleh karena itu, masyarakat harus mulai menggunakan teknologi informasi yang ada dengan bijak.

Baca juga : Ramalan Pengamat: Gugatan Uji Materi Perppu Cipta Kerja Ditolak MK

Kesetaraan gender sangat penting untuk memajukan peran perempuan. Dari sudut pandang kapasitas intelektual pria dan wanita kemampuan dan potensi yang sama. Sedangkan untuk laki-laki dan perempuan harus dianggap setara. Jika kita melihat lebih dekat pada kemampuan tertentu, itu adalah kemampuan yang berbeda karena feminitasnya kesetaraan menjadi tidak tepat, dalam hal ini kesetaraan dianggap sama (50:50). Maka tidak akan pernah ada persamaan, konsep persamaan menunjukkan bahwa laki-laki dan perempuan harus memiliki kemampuan, kesukaan dan kebutuhan yang sama Idealnya, mereka harus mencapai tingkat kesehatan, pendidikan, pendapatan dan partisipasi politik yang sama.

Dalam gagasan persamaan hak hari ini, kepentingan perempuan dalam derajat keterkaitan pada bidang sains, teknologi, teknik dan matematika cukup kuat, seperti yang ditunjukkan oleh banyaknya minat. Wanita dapat belajar teknik dan ilmu alam. Ini adalah evolusi positif bahwa perempuan mengambil peran strategis dalam pembangunan bangsa. Pendidikan berdampak besar pada kesenjangan antara perempuan dan laki-laki. Peran domestik perempuan begitu penting menuntut perempuan untuk membuka diri dan memiliki visi yang luas untuk mampu membelinya Mendidik anak-anak dan memberi mereka pengertian.

Perempuan di era digital harus mampu beradaptasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tanpa melupakan nilai-nilai luhur. Peralatan rumah tangga telah mengalami perubahan sepanjang tahun sistem manual ke sistem digital. Penggunaan teknologi juga sudah merambah anak-anak. Untuk itu, perlu bantuan agar pertumbuhan dan perkembangannya tidak menimbulkan masalah. Peran wanita di era digital tidak cukup hanya berfungsi sebagai ibu rumah tangga (rumah), tetapi juga kemampuan untuk bertindak di luar rumah. Seperti mengelola bisnis keluarga atau sebagai wanita karier. 

Di era digital yang ditandai dengan pertumbuhan industri STEM (Science, Engineering, Technology, Mathematics), hal itu masuk akal dikarenakan ada peluang besar bagi perempuan untuk mengambil peran yang lebih luas. Namun, hanya sedikit yang mampu mendapatkan kesempatan ini. Perempuan memiliki peran yang sangat strategis dalam pembangunan. Untuk itu diperlukan dukungan dari berbagai pihak. Pemerintah melaksanakan program kesetaraan gender, yang mengintegrasikan gender ke dalam alur pembangunan, menempatkan perempuan sebagai tujuan pembangunan. Tantangan bagi perempuan dalam optimalisasi perannya dalam mengubah sikap permisif masyarakat dan praktik budaya yang membatasi perkembangan perempuan. Di sisi lain, perempuan harus memiliki visi yang komprehensif, cerdas dan teknis.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.