Dark/Light Mode

Cerita Indah Jemaah "Jalur Kilat", Witan Sulaeman Ketiban Berkah Istri

Selasa, 28 Mei 2024 08:58 WIB
Witan Sulaeman saat tiba di Bandara Jeddah, Minggu sore (26/5). (Foto: MCH 2024)
Witan Sulaeman saat tiba di Bandara Jeddah, Minggu sore (26/5). (Foto: MCH 2024)

RM.id  Rakyat Merdeka - Dalam penyelenggaraan haji tahun ini, beberapa jemaah menikmati keberangkatan "jalur kilat", sehingga tak perlu menunggu hingga puluhan tahun. Mereka pun amat bahagia karena bisa berhaji di usia muda.

"Jalur kilat" di sini tak berkonotasi negatif. Sebagian jemaah bisa menikmati "jalur kilat" ini dengan memanfaatkan program yang diberikan Kementerian Agama (Kemenag) seperti penggabungan mahram, pendamping jemaah lanjut usia (lansia), dan pendamping disabilitas.

Salah satu yang menikmati program ini adalah pemain sepak bola Timnas Indonesia, Witan Sulaeman. Witan bisa berhaji tahun ini karena ikut program penggabungan mahram dengan istrinya, yang sudah mendaftar haji lebih dulu.

Ada tiga syarat yang harus dipenuhi dalam program ini. Pertama, memiliki hubungan keluarga yang dibuktikan dengan akta nikah, akta kelahiran, atau kartu keluarga. Kedua, jemaah yang digabung telah melunasi Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) tahap pertama. Ketiga, sudah terdaftar lima tahun sebelumnya serta memiliki syarat istita’ah (kemampuan) kesehatan.

Witan tiba di Tanah Suci, Minggu (26/5/2024), pukul 17.50 waktu Arab Saudi. Saat turun dari pesawat di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, wajah gelandang Timnas Indonesia ini begitu cerah dan ceria. Dia melempar senyum kepada setiap petugas yang menyapa.

"Sangat bersyukur dapat pergi haji. Saya sangat bangga bisa datang ke Arab Saudi," ujar Witan.

Baca juga : Wakil Bendahara Bappilu Wafat, OSO: Hanura Sangat Berduka

Witan mendaftar haji pada tahun 2019, di Kantor Kemenag Kota Palu, tempat kelahirannya. Artinya, dia baru lima tahun mendaftar. Sementara istrinya, sudah mendaftar sejak 2012 dan mendapat porsi naik haji tahun ini. Melalui program penggabungan mahram, mereka bisa mewujudkan impian berangkat haji bersama tahun ini.

"Saya mengajukan diri untuk penggabungan mahram dan alhamdulillah bisa di-ACC. Empat bulan lalu saya urus data dan formulirnya, dan bisa berangkat bersama istri," ucapnya.

Pria kelahiran Kota Palu ini mengurus sendiri segala persyaratan untuk ikut program penggabungan mahram di Kantor Kemenag Kota Palu. Ia menilai, pelayanan Kemenag sangat baik. Hal itu dia rasakan saat mengurus administrasi dengan pegawai Kemenag di Kota Palu.

“Pelayanan Kemenag sangat baik. Sejak pendaftaran (pelunasan) tidak dipersulit, karena yang penting kita punya berkas-berkas. Jadi semua aman,” katanya, sambil tersenyum.

Selain berbagi tentang pengalaman pribadinya, Witan juga memberikan apresiasi tinggi terhadap program haji ramah lansia yang dijalankan pemerintah. Menurutnya, program ini menunjukkan semangat gotong royong dan kepedulian antarjemaah, khususnya dari kalangan muda yang diharapkan membantu para lansia selama prosesi haji. Dia pun siap membantu para lansia dalam pelaksanaan ibadah haji.

"Penerapan haji ramah lansia ini sangat bagus. Kita saling bantu sesama jemaah lain. Anak muda harus bisa membantu lansia sebagai orang tua kita. Semua itu menjadi pahala bagi anak muda. Kita harus saling bantu sama lain, dan bantuan petugas bisa menjadi lebih ringan," ungkap Witan.

Baca juga : Pos Indonesia Mulai Salurkan Dana Pensiun Asabri

Di tengah ibadah ritualnya, Witan juga menunjukkan cinta dan dukungannya untuk Timnas Indonesia. Ia berdoa Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia.

"Saya berdoa untuk Timnas Indonesia semoga bisa memenangkan pertandingan dan lolos ke Piala Dunia," ucapnya.

Cerita indah menikmati keberangkatan haji "jalur kilat" juga dirasakan pasangan suami-istri, Irpan Hilmi (42 tahun) dan Saptaria Suciani (30 tahun). Keduanya bisa sama-sama berangkat haji karena program pendamping lansia dan jemaah pengganti.

Kisah perjalanan haji Irpan dan Suci terbilang unik. Suci berangkat 5 hari lebih dulu dibandingkan Irpan. Keduanya berangkat beda kelompok terbang (kloter). Suci berangkat dari Sukabumi, sementara Irpan dari Ciamis. Saat Suci berangkat, Irpan mengantar sampai Gedung Pusat Dakwah Islam (Pusdai) Bandung, Jawa Barat.

Suci dan Irpan sebenarnya tidak dijadwalkan berangkat haji tahun ini. Untuk Suci, awalnya yang akan berangkat haji tahun ini adalah ayah dan ibunya. Sayangnya, kondisi ayah Suci memburuk setelah ikut manasik haji, 5 bulan lalu. Sehari setelah manasik, ayah Suci meninggal dunia.

Suci lalu ditawari untuk menggantikan porsi sang ayah dan menemani ibunya untuk berhaji. “Hasil rembuk keluarga akhirnya saya yang berangkat. Itu juga suami yang bantu mengurus berkas-berkasnya,” ucap Suci, kepada tim Media Center Haji (MCH).

Baca juga : Saya Ingin Bersama Istri di Surga Nanti

Sementara, Irpan memang sudah mendaftar haji, namun belum waktunya berangkat. Yang sudah mendapatkan porsi untuk berangkat haji tahun ini adalah ayahnya, yang sudah sepuh. Saat tahu ada program pendamping lansia, dia pun mendafar untuk menemani sang ayah berhaji.

Irpan bersyukur, dirinya dan Suci bisa bareng naik haji tahun ini, dengan mendampingi orang tua masing-masing. “Kami merasa berkah, sama-sama bisa mendampingi orang tua untuk naik haji. Itu bukti bakti kepada orang tua,” kata Irpan. 

Pada penyelenggaraan haji 2024, Kemenag mengambil kebijakan baru untuk kuota pendampingan lansia, pendamping jamaah haji penyandang disabilitas, dan penggabungan mahram.

Suci mengaku, saat tiba di Madinah, dia tidak memberi tahu nama hotel ke Irpan. Dia memilih untuk menunggu Irpan tiba di Tanah Suci. "Saya bilang, nanti aja kita bertemu di Nabawi,” kata Suci.

Setelah Irpan tiba, mereka pun janjian. Suci dan Irpan lalu bertemu Masjid Nabawi, di depan gerbang 338, yang lazim disebut gerbang romantis. Mereka pun dengan semringah meminta difoto oleh tim MCH. “Senang sekali akhirnya bisa bertemu, di Masjid Nabawi lagi,” ucap Suci.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.