Dark/Light Mode

Perlu Peran Insinyur Teknik Lingkungan Dalam Pembangunan Berkelanjutan

Selasa, 30 April 2024 16:25 WIB
Foto: Ist.
Foto: Ist.

RM.id  Rakyat Merdeka - Dunia, termasuk juga Indonesia, tengah menghadapi triple planetary crisis, yakni perubahan iklim, kerusakan dan polusi serta kehilangan biodiversity.

Pembangunan berkelanjutan menjadi cara untuk memelihara Bumi tetap lestari. Insinyur teknik lingkungan punya peran untuk mewujudkannya. Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Alue Dohong mengatakan, masa depan di Indonesia ada pada biodiversity, bioekonomi.

“Insinyur Indonesia saya minta, kalau Bapak Presiden kan berulang kita akan bertransformasi ke green ekonomi, bioekonomi dan blue ekonomi,” ujar Alue seperti keterangan diterima RM.id, di Jakarta, Senin (29/4/2024).

Wamen menyampaikan keynote speech tersebut dalam Seminar Nasional dan Konvensi Badan Kejuruan Teknik Lingkungan (BKTL), Persatuan Insinyur Indonesia (PII) di Rimbawan I Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta.

Dalam acara ini turut hadir kepala dinas lingkungan hidup dari sejumlah wilayah Indonesia. Hadir pula para insinyur dan mahasiswa teknik lingkungan dari berbagai universitas.

Alue pun meminta PII melihat lebih jauh potensi itu. Menurutnya, arah pembangunan berkelanjutan, ekonomi, sosial dan lingkungan yang inklusif bukan hanya untuk manusia termasuk makhluk hidup ekosistem lainnya.

Baca juga : Tekan Emisi Gas, Saatnya Kembangkan Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan

Cacing pun, lanjutnya, berhak untuk hidup karena punya perannya sendiri termasuk berkontribusi bagi manusia. Ini menjadi bagian dari konsep pembangunan berkelanjutan.

Alue menjelaskan, perubahan iklim bukan wacana tapi fakta. Setiap tahun tren kenaikan suhu bumi terus meningkat. Kenaikan suhu sudah tak dapat ditolerir.

Kenaikan 1,5 derajat Celcius di akhir abad bakal terpenuhi kalau tidak ada aksi nyata, masif dan strategis.

Selain itu juga terjadi kenaikan gas rumah kaca di atmosfer. Permukaan laut juga mengalami kenaikan antara 0,7-0,9 cm per tahun.

“Kita berkomitmen mengurangi emisi gas rumah kaca 29 persen dengan usaha sendiri. Dengan dukungan internasional 41 persen. Komitmen menurunkan 29 persen emisi itu membutuhkan Rp 4.000 triliun untuk mencapainya,” tuturnya.

Belum lagi persoalan sampah yang masih menjadi pekerjaan rumah yang besar. Untuk mengatasi persoalan sampah tidak hanya membutuhkan teknologi tetapi juga perubahan perilaku di masyarakat.

Baca juga : Perkuat Kerja Sama Internasional, UKI Hadirkan Dosen Asal Belanda

Alue juga menyoroti soal sumber daya air. Air yang dulunya barang gratis dan bebas sekarang menjadi barang ekonomi. Padahal sumber air tawar di Indonesia luar biasa besar.

Namun, karena polusi, pencemaran sumber daya air terancam dan tak lagi murah.

Dari sederet persoalan itu, Alue menyatakan, insinyur teknik lingkungan harus fokus mencari solusi.

Juga mengimplementasikan keilmuannya untuk menjamin pembangunan masyarakat yang berkelanjutan, serta meminimalkan pencemaran dan degradasi lingkungan.

“Para insinyur teknik lingkungan menjadi potensi besar bangsa. Harapannya menjadi problem solver di bidang lingkungan hidup,” ucap Alue.

Di samping itu, mereka harus menjadi garda terdepan menyumbangkan solusi inovatif terhadap tantangan lingkungan hidup yang semakin besar.

Baca juga : Talkshow GenSaw Di Palembang: Peran Sawit Dalam Pembangunan Bangsa

Dalam kesempatan itu, Ketua Umum Badan Kejuruan Teknik Lingkungan PII Novrizal Tahar mengungkapkan, profesi teknik lingkungan menjadi bagian penting di dalam isu-isu dunia ke depan.

Direktur Pengelolaan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan ini juga mengungkap, persoalan sampah berkaitan dengan tiga krisis yang terjadi di planet bumi.

Perubahan iklim, sampah organik yang menghasilkan gas metan dan persoalan sampah plastik menjadi bagian dari persoalan tersebut.

“BKTL PII mendorong pengelolaan sampah dilakukan profesional dan modern. Tidak bisa dilakukan sambil lalu oleh Dinas Lingkungan di kabupaten/kota,” ungkapnya

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.