Dark/Light Mode

Hati-hati, Kasus Rawat Inap Covid-19 Pada Anak Di Episentrum Omicron Afrika Naik 10 Persen

Selasa, 30 November 2021 21:59 WIB
Ilustrasi anak-anak di Afrika menjalani pembelajaran tatap muka di sekolah. (Foto: Unicef)
Ilustrasi anak-anak di Afrika menjalani pembelajaran tatap muka di sekolah. (Foto: Unicef)

RM.id  Rakyat Merdeka - Institut Nasional Penyakit Menular Afrika Selatan (NICD) melaporkan adanya lonjakan kasus rawat inap Covid sebesar 10 persen pada kelompok anak berusia 2 tahun ke bawah, di Tshwane, Afrika Selatan. Kota tersebut merupakan episentrum varian Omicron.

Ahli Kesehatan Masyarakat NICD Dr Waasila Jassat mengatakan, dalam tahap awal gelombang keempat Covid di Afsel, jumlah kasus pada anak dilaporkan mengalami peningkatan. Tren serupa pernah terjadi, saat varian Delta mendominasi.

"Kelompok anak yang sangat belia ini memiliki sistem imun yang belum matang. Ditambah lagi mereka belum divaksinasi. Sehingga, mereka lebih berisiko terkena Covid," jelas Dr. Jassat, yang ikut berpartisipasi menanta sistem surveilans rumah sakit di Afrika Selatan, seperti dilansir Bloomberg, Selasa (23/11).

Baca juga : Hati-hati, Tren PPKM Jawa Bali Stabil, Tapi Angka Reproduksi Efektifnya Naik

Dr. Jassat menambahkan, lonjakan kasus ini semestinya membuat para orangtua ekstra waspada terhadap varian baru ini. "Laporan dokter anak yang terbit pada akhir pekan ini, mestinya bisa menjelaskan situasi tersebut," cetusnya.

Pekan lalu, para ilmuwan Afrika melaporkan adanya varian baru Covid, yang kemudian diberi nama Omicron oleh WHO. Gejala yang dilaporkan termasuk kategori ringan. Namun, potensi bahaya yang sesungguhnya dari varian ini masih belum diketahui.

Di Tshwane yang mencakup ibu kota Pretoria, 52 anak di bawah usia 2 tahun dirawat di rumah sakit dengan diagnosis Covid-19. Satu anak meninggal dunia.

Baca juga : Kasus Aktif Covid-19 Di Indonesia Tinggal 0,2 Persen

Namun, masih belum jelas, apakah mereka tertular Omicron, yang saat ini merupakan strain dominan di kawasan itu.

"Merawat anak-anak di rumah sakit adalah tindakan pencegahan. Anda bisa salah, jika merawatnya di rumah. Terutama, anak-anak yang sangat kecil, karena ada proporsi kematian yang lebih tinggi," terang Dr Jaffat.

Para ilmuwan di Afrika Selatan memaparkan, vaksin yang ada saat ini kemungkinan masih dapat melindungi dari penyakit parah. Namun, anak-anak belum mendapat akses untuk divaksin. 

Baca juga : Dibanding Juli, Kasus Covid-19 Sudah Turun 98 Persen

Sekitar sepertiga dari populasi negara Afrika Selatan telah divaksinasi penuh.. Saat dihantam varian Delta, jumlah kasus Covid pada kelompok usia di bawah 19 tahun melonjak 43 persen.

Vaksinasi untuk remaja usia 12-17 tahun pun telah dijalankan.

"Tapi tampaknya, jumlah korban anak-anak saat ini mengalami peningkatan dibanding sebelumnya," beber Dr. Jassat. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.