Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Di Laut China Selatan

China Mulai Rese Ke Kita

Kamis, 2 Desember 2021 08:58 WIB
Kapal China berpatroli di Laut China Selatan/Ilustrasi (Foto: AFP)
Kapal China berpatroli di Laut China Selatan/Ilustrasi (Foto: AFP)

RM.id  Rakyat Merdeka - China tak henti-hentinya bikin ulah di Laut China Selatan (LCS). Sekarang, China juga mulai rese ke kita. Negeri Panda itu dikabarkan meminta pemerintah kita menghentikan pengeboran minyak, gas, dan latihan militer yang dilakukan TNI dengan tentara Amerika Serikat.

Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, ketegangan di kawasan LCS belum juga menunjukkan perubahan. Grafiknya justru terus meningkat.

Pada Januari 2020, misalnya, China diketahui melakukan klaim sepihak atas Laut Natuna yang menjadi wilayah teritorial Indonesia. China juga dikabarkan telah menenggelamkan kapal Vietnam di Kepulauan Paracel pada April 2020.

Baca juga : PSG Vs Man City, Ramos Siap Jalani Debut

Kemudian, Juni 2020 terjadi insiden West Capella di perairan Malaysia. Di tengah pengeboran lepas laut yang dilakukan kapal West Capella, China dikabarkan mengirimkan kapal survei dan coast guard untuk melakukan pengintaian. Malaysia geram, sehingga negara tetangga Indonesia itu mengirim kapal angkatan lautnya ke lokasi tersebut.

Sekarang, China kembali rese terhadap Indonesia. Resenya cukup serius. Bahkan sampai mengirim surat diplomasi keberatan terhadap segala aktivitas Indonesia di perbatasan LCS. Surat itu dilayangkan diplomat China ke Kementerian Luar Negeri Indonesia. Isinya, meminta Indonesia menghentikan pengeboran minyak dan gas alam di ujung selatan LCS yang disebut Laut Natuna Utara.

Informasi itu dibocorkan kantor berita Reuters setelah mewawancarai empat orang yang mengetahui isi surat tersebut. Salah satunya anggota Komisi I DPR, Muhammad Farhan. Ini, jadi kali pertama Indonesia disenggol soal sumber daya alam oleh China di perbatasan LCS.

Baca juga : RI Mau Hubungan Bilateral Dengan China Didasari Kepercayaan

Kata Farhan, China mendesak Indonesia menghentikan pengeboran di rig lepas pantai. Sebab, lokasi tersebut dianggap masih termasuk wilayahnya. "Jawaban kami sangat tegas, bahwa kami tidak akan menghentikan pengeboran karena itu adalah hak kedaulatan kami," kata anggota Komite Keamanan Nasional itu.

Kesepakatan Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) 2017 tentang Hukum Laut menyebutkan, ujung selatan LCS adalah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) sebagai Laut Natuna Utara. Namun, China keras kepala mengklaim Laut Natuna Utara adalah teritorialnya dengan ditandai 'sembilan garis putus-putus berbentuk U'. 

"(Surat itu) sedikit mengancam karena langkah ini merupakan upaya pertama diplomat China untuk mendorong agenda sembilan garis putus-putus mereka, terhadap hak-hak Indonesia di bawah Hukum Laut," ucap politisi Partai NasDem itu.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.