Dark/Light Mode

RI Mau Hubungan Bilateral Dengan China Didasari Kepercayaan

Senin, 22 November 2021 20:23 WIB
Presiden Jokowi. (Foto: Instagram)
Presiden Jokowi. (Foto: Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kerja sama China dengan Indonesia dan negara-negara di ASEAN dikenal sangat luas dan banyak. Presiden Jokowi mengatakan, China merupakan mitra dagang terbesar ASEAN.

Jokowi berharap, ke depannya peningkatan kerja sama China dengan Indonesia dan ASEAN konsisten dan terus kuat dengan saling percaya.

Harapan ini disampaikan Jokowi saat menghadiri KTT Khusus ASEAN-China secara virtual, Senin (22/11). KTT ini dilaksanakan untuk memperingati 30 tahun hubungan ASEAN-China.

Baca juga : Maudy Ayunda, Pulang Berarti Sayang

China adalah mitra dagang terbesar bagi ASEAN selama 12 tahun terakhir. Pada 2020, ASEAN adalah juga mitra dagang terbesar bagi China

Perdagangan ASEAN dan China di 1991 bernilai 8,36 miliar dolar AS dan tahun lalu mencapai lebih dari 685,28 miliar dolar AS, yang berarti terjadi peningkatan 82 kali lipat yang memakan kurun waktu sekitar 30 tahun.

Sementara, selama 30 tahun terakhir, total investasi melampaui 310 miliar dolar AS, dan ini menempatkan China sebagai sumber investasi asing FDI keempat terbesar dari seluruh mitra kerja sama ASEAN.

Baca juga : PUPR Mulai Sosialisasikan Peraturan UU Cipta Kerja Perumahan

“Hubungan yang kuat tentu memerlukan kerja keras termasuk kerja keras dalam membangun kepercayaan. Dan rasa saling percaya ini dapat terwujud jika semua pihak menghormati hukum internasional,” ujar Presiden Jokowi, seperti yang diutarakan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam keterangan pers virtual, Senin (22/11).

Presiden juga, kata Menlu, mengatakan 30 tahun kemitraan telah menghasilkan banyak kerja sama yang konkret dan kerja yang lebih keras diperlukan untuk 30 ke depan guna membangun kemitraan yang lebih kokoh dan saling menguntungkan. Jokowi menekankan penguatan kerja sama ASEAN-China untuk menjadikan kawasan sebagai economic powerhouse. 

Lalu, kata Menlu, Jokowi juga menekankan pentingnya penguatan kerja sama untuk mendukung transisi ekonomi, transisi energi, dan transisi digital. Untuk itu, Jokowi menggarisbawahi merupakan tanggung jawab bagi semua negara untuk menjadikan kawasan kita menjadi kawasan yang damai dan stabil, di mana hukum internasional harus dihormati. Menurut Jokowi, tanpa perdamaian dan stabilitas tidak akan ada kemakmuran.

Baca juga : Terima Dubes Denmark, Menteri Johnny Bahas Teknologi Kebencanaan

“Di akhir pernyataannya, Presiden mengajak semua pihak untuk selalu bekerja sama agar kawasan kita segera pulih bersama. Recover together Recover stronger,” pungkas Menlu Retno. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.