Dark/Light Mode

Merasa Diadu Domba Dan Dipermainkan

PM Kanada Serukan Negara Barat Kompak Lawan China

Senin, 27 Desember 2021 06:30 WIB
PM Kanada, Justin Trudeau (Foto: Sean Kilpatrick/The Canadian Press via AP).
PM Kanada, Justin Trudeau (Foto: Sean Kilpatrick/The Canadian Press via AP).

RM.id  Rakyat Merdeka - Perseteruan negara-negara Barat dengan China makin meruncing. Kanada kini tengah menggalang kekuatan untuk melawan Negeri Tirai Bambu.

Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau mengajak negara-negara Barat untuk ber­satu melawan China. Menurut Trudeau, selama ini Beijing banyak mengadu domba negara-negara Barat demi keuntungan pribadi.

“Kita sudah banyak diadu domba China. Mereka sangat cerdik mempermainkan kita,” ujar Trudeau dalam sebuah wawan­cara yang disiarkan saluran tele­visi Global, Sabtu (25/12), diku­tip Reuters, Minggu (26/12).

Dengan bekerja sama dan Bersatu, menurutnya, China tidak bisa lagi bermain-main dan memecah belah.

Hubungan antara Kanada dan China sudah menegang sejak 2018 ketika Chief Financial Officer (CFO) Huawei Meng Wanzhou ditahan Pemerintah Negeri Mapel atas surat perintah ekstradisi Amerika Serikat (AS).

Baca juga : Istri Angin Suruh Tukang Las Tebar Garam Pemberian Kiai

China membalas dengan me­nahan dua orang Kanada tak lama setelah itu.

Meng mencapai kesepakatan dengan jaksa AS pada September, dan dia dibebaskan setelah kete­gangan yang berlarut-larut.

Sebagai balasan, Negeri Panda pun membebaskan kedua warga Kanada yang mereka tahan be­berapa jam setelah kesepakatan mengenai Meng tercapai. Bahkan sebelum Meng ditangkap, Kanada berulang kali mempertanyakan posisi China mengenai hak asasi manusia (HAM).

Pertanyaan yang terus diulang tersebut membuat Beijing kesal, dan kedua negara gagal kembali mengakrabkan diri. Awal bulan ini, Kanada mengatakan akan bergabung dengan para sekutu­nya untuk menerapkan boikot diplomatik terhadap Olimpiade Beijing 2022. Penerapan boikot diplomatik tersebut awalnya dimulai AS dan disambut oleh negara-negara sekutunya seperti Inggris dan Australia.

Trudeau mengatakan, China akan menyadari kekhawatiran lama Barat tentang HAM.

Baca juga : Banyak Negara Larang Warga Liburan Nataru

“Seharusnya tidak mengejut­kan bahwa kami memutuskan untuk tidak mengirim perwaki­lan diplomatik,” katanya.

Sementara, Komite Olimpiade Kanada (COC) menyampaikan bahwa partisipasi Pemerintah dan atlet berbeda.

“Komite Olimpiade Kanada dan Komite Paralimpiade Kanada tetap prihatin dengan masalah di China, tetapi memahami bahwa Olimpiade akan mencip­takan platform penting untuk menarik perhatian mereka,” kata pernyataan COC.

Sebelumnya China menyam­paikan bahwa AS cs akan mem­bayar mahal atas keputusannya memboikot Olimpiade. Sementara, Komite Olimpiade Internasional (IOC) berusaha untuk mengecilkan boikot diplomatik yang berkembang.

Presiden IOC Thomas Bach mengatakan, Komite selalu memperhatikan partisipasi para atlet di Olimpiade.

Baca juga : LRT Jabodebek Akan Dioperasikan Secara Otomatis Tanpa Masinis

“Kami menyambut baik dukungan untuk tim Olimpiade mereka yang telah ditekankan oleh semua Pemerintah ini,” katanya dalam konferensi pers video.

“Ini memberikan kepastian kepada para atlet dan ini tentang IOC,” imbuhnya. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.