Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Australia Kembali Batalkan Visa Djokovic, Sang Superstar Di Ambang Deportasi

Jumat, 14 Januari 2022 15:34 WIB
Superstar tenis asal Serbia, Novak Djokovic (Foto: Instagram)
Superstar tenis asal Serbia, Novak Djokovic (Foto: Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Imigrasi Australia Alex Hawke akhirnya memutuskan untuk kembali mencabut visa Djokovic, empat hari setelah superstar tenis asal Serbia itu dinyatakan menang banding di pengadilan dan dibebaskan dari tahanan imigrasi, pada Senin (10/1).

Seperti diketahui, sebelum menjalani sidang banding, visa Djokovic telah dibatalkan pada 6 Januari 2022. Saat ia tiba di Melbourne, untuk berlaga di turnamen bergengsi Australian Open.

Baca juga : Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Pemerintah Masih Timbang-timbang

Visa tersebut dibatalkan, karena Djokovic hanya bermodal surat pengecualian medis, sebagai pengganti sertifikat vaksin. Sementara Australia, mensyaratkan WNA telah divaksin Covid, untuk memasuki wilayah negaranya.

"Hari ini, saya menggunakan kewenangan saya berdasarkan Pasal 133C Undang-Undang Migrasi, untuk membatalkan visa Novak Djokovic, dengan alasan kesehatan dan ketertiban, atas dasar kepentingan umum," kata Hawke dalam pernyataannya, seperti dilansir CNN, Jumat (14/1).

Baca juga : Polisi Australia Selidiki Kemungkinan Djokovic Ngibul Saat Isi Form Kedatangan

Dalam mengambil keputusan tersebut, Hawke mengaku telah mempertimbangkan informasi yang diberikan Kementerian Dalam Negeri, Polisi Perbatasan Australia, dan Djokovic.

"Pemerintahan Scott Morrison memegang teguh komitmen menjaga perbatasan Australia, terutama yang terkait pandemi Covid-10," imbuh pernyataan tersebut.

Baca juga : Pembatalan Visa Djokovic Dicabut, PM Morrison Dibilang Nggak Kompeten

Namun, masih belum diketahui, apakah Australia akan mendeportasi juara Australian Open sembilan kali itu. Mengingat keputusan tersebut masih dapat diajukan banding.

Jika dideportasi, Djokovic akan dilarang ke Australia hingga tiga tahun ke depan. Hal tersebut dapat diabaikan dalam keadaan khusus. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.