Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Sebagai seorang dosen, Annette Plaut mampu berbicara dengan keras dan lantang. Hal itu dibutuhkan saat memberikan kuliah agar mahasiswa mudah mendengarkannya. Namun, suaranya yang keras justru jadi alasan kampus memecatnya.
Baca juga : Dibuang Arsenal, Kolasinac Berlabuh Ke Marseille
Plaut telah bekerja di University of Exeter selama lebih dari 29 tahun. Ia memiliki kemampuan yang baik.
Baca juga : KSP: Perumusan UU IKN Sudah Melalui Proses Diskusi Matang
Tak terima dengan keputusan itu, Plaut mengajukan tuntutan pada kampus. Dia beralasan, kampusnya tidak adil. Kata Plaut, dia memiliki suara keras alami karena latar belakang Yahudi-Eropanya.
Baca juga : Yaqut Diceramahin Tifatul
Menanggapi tuduhan itu, pihak universitas mengatakan, Plaut dipecat terkait caranya menangani dua mahasiswa PhD. Kendati demikian, pembelaan kampus itu tak diterima pengadilan ketenagakerjaan setempat. Kampus diwajibkan membayar denda sebesar 100 ribu poundsterling (sekitar Rp 1,9 miliar). [PYB]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya