Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Sebelumnya
Menurut Carrie Lam dalam konferensi pers, Selasa (22/2), tes bakal dilakukan 1 juta per hari. Beberapa tempat seperti kampus akan diubah menjadi tempat tes dan isolasi.
"Karena kami memiliki populasi tujuh juta orang, kegiatan tes ini akan memakan waktu tujuh hari," ujar Lam, saat itu.
Baca juga : Soal Capres, Partai Buruh Ogah Ngomongin Nama-nama Beken
Kebijakan tes Covid besar-besaran akan dilakukan menyusul lonjakan harian kasus positif Covid-19 yang didominasi varian Omicron, sekitar 340 kali lebih banyak. Dari 100 kasus per hari pada awal Februari, menjadi 34.000 ribu pada Senin (28/2). Angka kematian juga meningkat sehingga jenazah harus antre masuk ke kamar mayat.
Selasa (3/1), bekas koloni Inggris tersebut telah melaporkan, lebih dari 205.000 ribu pasien positif virus Corona dengan total 744 kematian. Angka ini terhitung lebih rendah dibanding kota di negara maju lainnya. Namun, jumlah kematian lebih dari 400 terjadi hanya dalam sepekan terakhir. Penduduk yang meninggal mayoritas tidak menerima vaksinasi Covid-19.
Baca juga : MotoGP, Jorge Martin Pasang Target Lima Besar
Lam menambahkan, pihaknya telah berpacu dengan waktu untuk membuat fasilitas isolasi bagi pasien Covid-19. Salah satunya fasilitas Tsing Yi, di barat laut kota. Fasilitas itu akan menyediakan sekitar 3.900 kamar bagi mereka yang terinfeksi dengan gejala ringan atau tanpa gejala.
"Serta bagi warga lain yang perlu diisolasi," pungkas Carrie Lam.[PYB]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya