Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Dua orang tewas dan puluhan ribu penduduk di Sydney, Australia, harus mengungsi dari rumah mereka. Itu merupakan dampak badai besar dan banjir bandang yang merendam kota terbesar di Australia itu, Selasa (8/3).
Biro Cuaca Nasional Australia memperingatkan, beberapa jam yang akan datang merupakan waktu-waktu yang sulit bagi kota itu.
Baca juga : Banjir Dan Longsor Di Manado, Dua Warga Tewas
Saat ini, sedikitnya 60 ribu warga harus dievakuasi dari wilayah-wilayah yang terdampak banjir.
Dalam sepekan ini, banjir melanda sebagian besar kawasan pantai timur Australia. Banjir itu juga merenggut nyawa 18 warga. Petugas terus melanjutkan pencarian para korban yang dilaporkan hilang.
Baca juga : Banjir Sapu Klaten, 295 Unit Rumah Terdampak
"Ini sangat mirip dengan kebakaran hutan 'Musim Panas Hitam'," kata juru bicara layanan darurat Australia Phil Campbell, dilansir Channel News Asia, Selasa.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya