Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Buntut Perang

Demi Sesuap Nasi, Rakyat Ukraina Sampai Adu Jotos

Sabtu, 12 Maret 2022 06:25 WIB
Penduduk Kota Mariupol menjadi sangat putus asa sehingga orang-orang saling berebut makanan selama pengepungan Rusia. (Foto: Istimewa).
Penduduk Kota Mariupol menjadi sangat putus asa sehingga orang-orang saling berebut makanan selama pengepungan Rusia. (Foto: Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Invasi yang dilakukan Rusia telah membuat warga Ukraina sengsara dan putus asa. 2,5 juta warga Ukraina terpaksa mengungsi ke negara tetangga untuk menyelamatkan diri. Sementara, warga yang bertahan di dalam kota, mulai kekurangan makanan. Situasi di Kota Mariupol misalnya, keadaan semakin memburuk. Warga mulai menjarah toko dan adu jotos untuk mendapatkan sesuap nasi.

Mariupol menjadi salah satu kota di Ukraina yang sedang dibombardir militer Rusia. Kota ini terletak di sisi tenggara Ukraina. Sebelah timurnya, berbatasan langsung dengan Rusia. Sementara, sebelah utara berbatasan dengan Donetsk, dan bagian barat daya berbatasan dengan Melitopol, yang sudah lebih dulu direbut Rusia.

Baca juga : Ukraina Dikadalin Amerika Cs

Menurut sumber Kementerian Pertahanan Inggris, pasukan Rusia mulai menyerang kota ini dari dua sisi sejak 7 Maret lalu. Pasukan Rusia datang dari arah timur dan dari barat daya. Setelah merebut Melitopol, pasukan Rusia yang masuk lewat Krimea bergeser merebut Mariupol.

Pejabat Mariupol, seperti diberitakan Al-Jazeera, mengatakan, serangan Rusia mulai massif sejak dua hari terakhir. Kata dia, setiap setengah jam, pesawat Rusia melintas dan menjatuhkan bom, termasuk ke apartemen. Akibatnya, warga tak bisa mengungsi karena harus terus berlindung di bawah tanah.

Baca juga : Sikap Indonesia Sudah Pas

Gempuran Rusia yang terus menerus ini membuat situasi makin memburuk. Warga mulai putus asa karena kekurangan makanan. Saking sulitnya mendapat makan, warga Mariupol saling serang untuk mendapatkan sesuap nasi. Warga Mariupol semakin sengsara karena tak memiliki lagi pemanas ruangan. Sementara, suhu udara masih berkisar minus 1 derajat celcius di waktu malam.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.