Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Lakukan Lockdown Dan Blokir Medsos
Sri Lanka Bungkam Rakyat Yang Protes Krisis Ekonomi
Senin, 4 April 2022 07:16 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Sri Lanka memblokir akses ke seluruh platform media sosial (medsos) dan memberlakukan lockdown nasional selama 36 jam. Langkah itu dilakukan untuk membungkam aksi massa yang memprotes Presiden dan kerabat-kerabatnya di tengah krisis pangan hingga bahan bakar dan listrik.
Dilansir Reuters, kemarin, lockdown mulai berlaku pada Sabtu petang (2/4). Dan akan dicabut pada hari ini. Perintah itu datang sehari setelah Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa memberlakukan keadaan darurat, menyusul upaya warga menyerbu kediaman dan kerabatnya.
Baca juga : Bos BI: Pandemi Menyisakan Bekas Luka Jangka Panjang Buat Ekonomi
“Facebook, YouTube, Twitter, Instagram dan WhatsApp, termasuk platform yang ditutup oleh penyedia layanan internet atas perintah otoritas pertahanan,” kata saluran berita pro-Pemerintah Ada Derana. Sementara, pasukan bersenjata telah dikerahkan di seluruh negeri untuk menjaga ketertiban.
Pada Jumat (1/4), Rajapaksa memberlakukan keadaan darurat di negara tersebut, pasca warga menyerbu rumahnya di Kota Colombo. Polisi menangkap 45 orang meski belum ada tuduhan yang dijatuhkan terhadap mereka. Rajapaksa menyalahkan peristiwa itu pada elemenelemen ekstremis.
Baca juga : OJK Genjot Vaksinasi Dan Pemulihan Ekonomi
Sri Lanka berada di tengah krisis devisa yang melumpuhkan perekonomiannya. Negara Mutiara Samudera Hindia itu mengalami kekurangan makanan, bahan bakar dan kebutuhan pokok lain. Kenaikan harga bahan bakar dan pemadaman listrik makin mendorong negara itu dalam krisis paling mengerikan sejak merdeka dari Inggris pada 1948.
Para pengkritik menyalahkan korupsi dan nepotisme sebagai alasan utama atas situasi yang dihadapi negara tersebut. Apalagi, saudara lelaki dan keponakan Presiden menduduki posisi di beberapa kementerian utama.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya