Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Buntut Demo Rusuh
Inggris Ogah Ekspor Gas Air Mata dan Peluru Karet Ke Hong Kong
Rabu, 26 Juni 2019 09:34 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Pemerintah Inggris ogah menjual peralatan antihuru-hara seperti gas air mata dan peluru karet ke Hong Kong. Hal ini menyusul aksi demo rusuh antara polisi dan demonstran menentang RUU ekstradisi ke China daratan.
Baca juga : Unjuk Rasa Damai Jadi Rusuh, Polisi Amankan Parlemen Hong Kong
Dilansir Channel News Asia, hari ini, Inggris meminta Hong Kong menyelidiki demo kekerasan itu. Dalam demo menentang RUU ini, polisi Hong Kong menembakkan peluru karet dan gas air mata kepada demonstran.
Baca juga : Polisi Cuma Bawa Gas Air Mata dan Tameng
"Kami sangat prihatin dengan situasi di Hong Kong," Menteri Luar Negeri Jeremy Hunt mengatakan di hadapan anggota parlemen."Saya mendesak Pemerintah Hong Kong melakukan penyelidikan independen terhadap adegan kekerasan yang kami saksikan. Hasil dari penyelidikan akan menjadi penilaian kami terhadap ekspor peralatan antihuru-hara," terangnya.
Baca juga : Makin Moncer, Ekspor Sarang Burung Walet ke China
Inggris tidak akan mengeluarkan izin untuk ekspor peralatan tersebut hingga masalah hak asasi manusia di Hong Kong ditangani secara menyeluruh. Sebelumnya, penyelenggara RUU Ekstradisi mengklaim unjuk rasa pada 17 Juni lalu diikuti 2 juta demonstran. Angka dari penyelenggara unjuk rasa, Civil Human Rights Front, itu tidak diverifikasi secara independen. Namun dikonfirmasikan sebagai unjuk rasa terbesar dalam sejarah Hong Kong. Pihak kepolisian memberikan angka lebih rendah, yakni hanya 338 ribu orang yang ikut unjuk rasa.[MEL]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya