Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

PM Inggris Cs Dilarang Masuk Rusia

Sabtu, 16 April 2022 23:16 WIB
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson (Foto Ist)
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson (Foto Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah Rusia melarang masuk Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson dan beberapa pejabat tinggi Inggris lainnya. Langkah ini dilakukan setelah London memberlakukan sanksi terhadap Rusia atas operasi militernya di Ukraina.

Pada Maret lalu, Moskow memberlakukan larangan serupa terhadap Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden.

Baca juga : Mengemis Di Bulan Puasa

"Langkah ini sebagai tanggapan atas informasi tak terkendali dan kampanye politik London yang bertujuan mengisolasi Rusia secara internasional, menciptakan kondisi untuk membatasi negara kami dan mencekik ekonomi domestik," pernyataan Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan seperti diberitakan kantor berita AFP, Sabtu (16/4).

Kementerian Luar Negeri Rusia menuduh Inggris melakukan tindakan bermusuhan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Mengacu pada sanksi-sanksi terhadap pejabat-pejabat senior Rusia.

Baca juga : Pengungsi Myanmar Nangis Dipulangin Thailand

Daftar hitam masuk ke Rusia ini termasuk Wakil Perdana Menteri Inggris Dominic Raab, Menteri Luar Negeri Liz Truss, Menteri Pertahanan Ben Wallace, mantan Perdana Menteri Theresa May dan Menteri Pertama Skotlandia Nicola Sturgeon.

Inggris menghukum Rusia dengan pembekuan aset-aset, larangan perjalanan dan sanksi ekonomi, sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari lalu.

Baca juga : Kesetiaan Kante Diuji

Melarang para pemimpin politik bukanlah hal yang tidak terduga. Namun yang mengkhawatirkan para pejabat di London, Washington dan di negara lain adalah bahwa Rusia memiliki kemampuan, dan bahkan mungkin keinginan, untuk menggunakan cara militer lain, termasuk penggunaan senjata yang tidak konvensional.[MEL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.