Dark/Light Mode

Laporan SIPRI 2021

Ekonomi Digoyang Covid, Belanja Militer Global Rekor: Tembus 2 Triliun Dolar

Senin, 25 April 2022 23:02 WIB
Laporan SIPRI 2021 Ekonomi Digoyang Covid, Belanja Militer Global Rekor: Tembus 2 Triliun Dolar

 Sebelumnya 
Selain itu, belanja militer Ukraina telah meningkat sebesar 72 persen sejak Crimea bergabung dengan Rusia. Sementara pengeluaran menurun lebih dari 8 persen pada 2021 menjadi 5,9 miliar dolar AS. Angka itu masih 3,2 persen dari PDB (Pendapatan Domestik Bruto) Ukraina.

Ketika ketegangan meningkat di Eropa, lebih banyak negara Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) meningkatkan pengeluaran. Lopes da Silva mengatakan, dia mengharapkan anggaran militer Eropa terus tumbuh.

Baca juga : Cari 16 Perenang Inti, PB PRSI Gelar Seleknas Time Trial

Amerika Serikat (AS) yang anggaran militernya melebihi negara lain dengan 801 miliar dolar AS, menurunkan pengeluarannya sebesar 1,4 persen pada 2021. Selama dekade terakhir, pengeluaran AS untuk penelitian dan pengembangan telah meningkat sebesar 24 persen, sementara pengadaan senjata turun sebesar 6,4 persen. 

"Pemerintah AS telah berulang kali menekankan perlunya mempertahankan keunggulan teknologi militer terhadap pesaing strategis," kata Alexandra Marksteiner, peneliti lain SIPRI.

Baca juga : Bantu Tangani Covid-19, Pertamina Group Sudah Rogoh Kocek Rp 1,4 Triliun

China, menjadi negara pembelanja militer terbesar kedua di dunia dengan perkiraan 293 miliar dolar AS, meningkatkan pengeluarannya sebesar 4,7 persen. Ini menandai peningkatan pengeluaran selama 27 tahun berturut-turut.

Penumpukan militer China kemudian menyebabkan tetangga regionalnya meningkatkan anggaran militer mereka. Jepang menambahkan 7 miliar dolar AS, meningkat 7,3 persen, anggaran tertinggi sejak 1972. Australia juga menghabiskan 4 persen lebih banyak untuk militernya, mencapai 31,8 miliar dolar AS. 

Baca juga : Duh, Defisit APBN Sudah Tembus Rp 369 Triliun

Selain itu, India, pembelanja terbesar ketiga di dunia dengan nilai 76,6 miliar dolar AS. Ini meningkat 0,9 persen dari 2020 dan 33 persen dari 2012. Dalam dorongan untuk memperkuat industri senjata dalam negeri, 64 persen pengeluaran militer tahun 2021 dialokasikan untuk akuisisi senjata yang diproduksi di dalam negeri.

Inggris menempati urutan ke empat, dengan peningkatan 3 persen dalam pengeluaran militer menjadi 68,4 miliar dolar AS, menggantikan Arab Saudi yang justru menurunkan pengeluaran sebesar 17 persen menjadi sekitar 55,6 miliar dolar AS. [MEL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.