Dark/Light Mode

Ukraina Dan Rusia Sepakat Buka Keran Ekspor Gandum Dan Pupuk, Tapi Perang Belum Berakhir

Jumat, 22 Juli 2022 22:47 WIB
Sekjen PBB Antonio Guterres (kiri bawah) dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (kanan bawah), serta Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu (kiri atas) dan Menteri Infrastruktur Turki Hulusi Akar (kanan atas) dalam acara penandatanganan kesepakatan ekspor gandum dan bahan pangan lainnya, antara Ukraina dan Rusia, dari Pelabuhan Ukraina. Penandatanganan ini dilakukan di Istanbul, Turki, Jumat (22/7). (Foto: Reuters)
Sekjen PBB Antonio Guterres (kiri bawah) dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (kanan bawah), serta Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu (kiri atas) dan Menteri Infrastruktur Turki Hulusi Akar (kanan atas) dalam acara penandatanganan kesepakatan ekspor gandum dan bahan pangan lainnya, antara Ukraina dan Rusia, dari Pelabuhan Ukraina. Penandatanganan ini dilakukan di Istanbul, Turki, Jumat (22/7). (Foto: Reuters)

 Sebelumnya 
Berlaku 120 hari

Seperti diberitakan BBC, pihak Rusia dan Ukraina yang menandatangani kesepakatan di Istanbul, tidak duduk di meja yang sama.

Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu menandatangani kesepakatan Moskow terlebih dahulu. Diikuti Menteri Infrastruktur Ukraina Oleksandr Kubrakov, yang meneken perjanjian identik Kiev.

Baca juga : Kilang Pertamina Internasional RU Sei Pakning Berhasil Ekspor Dan Lifting Perdana LSFO

Kesepakatan yang membutuhkan waktu dua bulan untuk dicapai ini, memiliki durasi 120 hari. Dengan pusat koordinasi dan pemantauan di Istanbul, yang dikelola pejabat PBB, Turki, Rusia dan Ukraina.

Perjanjian ini dapat diperpanjang, jika kedua belah pihak setuju.

Blokade bahan pangan dari Ukraina telah menyebabkan krisis pangan global terhadap produk berbasis gandum, seperti roti dan pasta. Harganya menjadi lebih mahal. Begitu pula harga minyak goreng dan pupuk. Melambung.

Baca juga : Pengemplang Mau Sembunyi Di Mana?

Karena itu, Juru Bicara Gedung Putih John Kirby mendesak Rusia bergerak cepat mengatasi situasi ini. Agar kelompok rentan dunia tak tergelincir ke dalam jurang kelaparan dan kekurangan gizi yang lebih dalam.

"Saya berbicara tidak hanya tentang upaya memulai ekspor produk pertanian dari pelabuhan Ukraina, tetapi juga terhadap ekspor produk pertanian dan pupuk dari pelabuhan Rusia," jelas Kirby.

Berikut poin-poin penting kesepakatan tersebut, seperti dilansir BBC:

Baca juga : Lobi Jokowi Menuai Hasil

1. Rusia tidak akan menargetkan pelabuhan, saat pengiriman bahan pangan sedang transit.

2. Kapal Ukraina akan memandu kapal kargo melalui perairan yang telah ditambang Turki - didukung oleh PBB - untuk menginspeksi kapal. Ini membantu menghilangkan ketakutan Rusia terhadap penyelundupan senjata.

3.  Ekspor gandum dan pupuk Rusia melalui Laut Hitam akan difasilitasi. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.