Dark/Light Mode

Rusia-Ukraina Buka Ekspor Gandum

Lobi Jokowi Menuai Hasil

Jumat, 15 Juli 2022 07:33 WIB
Dari kiri: Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Jokowi, dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (Foto: Istimewa)
Dari kiri: Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Jokowi, dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Meskipun masih perang, ada kabar menggembirakan antara Rusia dan Ukraina. Kedua negara sepakat membuka keran ekspor gandum ke berbagai negara. Kesepakatan ini membuat banyak negara senang. Kita sebagai rakyat Indonesia juga, patut bangga karena misi Presiden Jokowi bertemu Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky dan Presiden Rusia, Vladimir Putin, menuai hasil.

Kesepakatan membuka kembali ekspor gandum itu, diambil setelah dilakukannya pertemuan antara delegasi Rusia dan Ukraina di Istanbul, Turki, Rabu (13/7). Tepatnya, 2 pekan setelah Jokowi berkunjung ke Ukraina dan Rusia, akhir Juni lalu. Pertemuan ini difasilitasi Turki dan dihadiri langsung pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Baca juga : Jokowi: UKM Jangan Cuma Jago Kandang

Sebelum kabar kesepakatan ini muncul, rencana pertemuan pejabat Rusia dan Ukraina di Turki ini, jadi sorotan media massa di Eropa. Maklum, sejak perang Rusia-Ukraina pecah pada Februari lalu, pasokan gandum Ukraina ke banyak negara terputus. Harga gandum di dunia pun melonjak. Sebab, 30-40 persen gandum dunia diproduksi dari Rusia, Ukraina, dan Belarusia. Bahkan, sejumlah negara di Afrika terancam kelaparan akibat putusnya pasokan gandum ini.

Lalu apa hasil pertemuan itu? Menteri Pertahanan Turki, Hulusi Akar menyampaikan kabar gembira. Kata dia, Rusia dan Ukraina sepakat membuka kembali ekspor gandum.

Baca juga : Ini Bukti, Jokowi Negosiator Dunia

Untuk merealisasikan kesepakatan itu, Turki, Ukraina, Rusia dan PBB, akan mendirikan pusat koordinasi di Istanbul. Pusat koordinasi ini bertujuan untuk memfasilitasi ekspor gandum Ukraina. Selain itu, perwakilan Rusia dan Ukraina akan kembali berkumpul di Istanbul pekan depan, untuk meninjau rincian perjanjian. Termasuk menandatangani dokumen yang relevan, agar  kesepakatan itu, menjadi resmi.

Salah satu poin kesepakatan dalam pertemuan itu adalah pengiriman gandum oleh kapal-kapal Ukraina melalui perairan pelabuhan yang dipasangi ranjau. Rusia menyetujui gencatan senjata saat pengiriman dilakukan. Lalu Turki, didukung oleh PBB, memeriksa kapal untuk menghilangkan kekhawatiran Rusia ada penyelundupan senjata.

Baca juga : Relawan Ganjarist Usul Jokowi Dapat Nobel Perdamaian

Kepala Departemen Organisasi Internasional Kementerian Luar Negeri Rusia Pyotr Ilyichev, kepada kantor berita Interfax, menyebutkan, Moskow siap memfasilitasi navigasi kapal komersial asing untuk mengekspor gandum Ukraina.

Ukraina menyampaikan hal senada. Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba mengatakan, Kiev tinggal dua langkah lagi mencapai kesepakatan dengan Moskow. "Kami berada di fase akhir dan sekarang semuanya tergantung pada Rusia," katanya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.