Dark/Light Mode

Energy Transition Youth Forum

Anak Muda Serukan Dukungan Transisi Energi Negara-negara G20

Kamis, 1 September 2022 21:35 WIB
Dirjen EBTKE Dadan Kusdiana (tengah) dalam acara Energy Transition Youth Forum di Nusa Dua, Bali, Kamis (1/9). (Foto: Humas ESDM)
Dirjen EBTKE Dadan Kusdiana (tengah) dalam acara Energy Transition Youth Forum di Nusa Dua, Bali, Kamis (1/9). (Foto: Humas ESDM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Para pemuda negara-negara G20 kembali menyuarakan dukungan terhadap transisi energi lewat Energy Transitions Youth Forum, yang diselenggarakan secara hybrid dari Nusa Dua, Bali (1/9).

Acara yang digelar dalam event Energy Transitions Working Group (ETWG) ke-3 ini dibuka oleh Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Dadan Kusdiana. Mewakili Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif.

 

 

Baca juga : CSIS: Alihkan Untuk Pendidikan dan Energi Terbarukan

Dalam sambutannya, Dadan memotivasi seluruh pemuda-pemudi yang hadir, untuk tetap optimis menyongsong masa depan. Karena menurutnya, masa depan energi Indonesia sangat cerah. Bahkan, jika dibandingkan dengan negara tetangga.

"Masa depan Indonesia ini sangat cerah. Jadi, adik-adik semua harus sangat yakin, kalau kita ini mempunyai masa depan (energi) yang sangat baik. Comparatively dengan negara tetangga pun, kita ini jauh lebih baik," beber Dadan.

Dia menambahkan, saat ini Indonesia memiliki hampir semua sumber daya energi terbarukan, yang tentunya sangat dibutuhkan untuk proses transisi energi ke depan.

"Kita ini punya hampir apa pun yang dibutuhkan dalam proses energi transisi. Kita punya sekitar 3.700 GW potensi energi terbarukan yang bervariasi. Kita tidak hanya punya surya dan geothermal saja. Kita punya seluruh jenis energi terbarukan," jelas Dadan.

Baca juga : IPA: Gas Bumi Jadi Jembatan Transisi Energi

Sumber energi terbarukan yang bervariasi itu, tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia, dari Aceh hingga Papua.

Di Aceh, ada panas bumi. Di Kalimantan Utara, ada PLTA dengan potensi 10.000 MW. Di Papua, ada sekitar 23 GW potensi untuk PLTA. Sementara wilayah NTT yang memiliki curah hujan sedikit, memiliki potensi pembangkit tenaga surya yang besar.

"Potensi sumber energi panas bumi ada di mana-mana. Sebagai negara kelautan, kita juga punya potensi energi laut yang besar, yang membutuhkan inovasi dari adik-adik. Terutama, karena ini sumber energi masa depan," terang Dadan.

Sumber daya alam dalam bentuk mineral yang bervariasi juga banyak dimiliki Indonesia. Karena itu, diperlukan pemuda dan pemudi yang mau belajar dan berinovasi, untuk mengelola seluruh sumber daya alam yang dimiliki Indonesia.

Baca juga : Milenial IM Anies Deklarasi Gubernur DKI Capres 2024

"Kita punya masa depan yang sangat baik dari sisi resources. Tinggal bagaimana the man behind the gun-nya. Sebagai pewaris masa depan, teruslah belajar hingga kemana pun. Jangan pernah malu," tegas Dadan.

Dalam kesempatan tersebut, Direktur USAID Indonesia Jeff Cohen menuturkan, USAID melalui Sustainable Energy for Indonesia's Advancing Resilience (SINAR), mendukung para pemuda dan pemudi untuk membantu mempercepat transisi energi di Indonesia.

Acara "Youth Movement for G20 Energy Transitions" memberi kesempatan bagi anak muda untuk berbagi pengetahuan dan keterampilan unik mereka. Serta memperluas jaringan dengan rekan-rekan sepemikiran, untuk menjalankan aksi iklim yang mendesak.

Rangkaian kegiatan ini menampilkan kontribusi nyata dan penting, dari anak muda dan perempuan dalam mengatasi perubahan iklim.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.