Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Curhat Negaranya Kewalahan Atasi Banjir

Dubes Pakistan: Banyak Korban Menanti Bantuan

Senin, 5 September 2022 08:05 WIB
Air merendam rumah-rumah warga di Dera Allah Yar, Jaffarabad, Pakistan.(Foto Reuters via Aljazeera)
Air merendam rumah-rumah warga di Dera Allah Yar, Jaffarabad, Pakistan.(Foto Reuters via Aljazeera)

RM.id  Rakyat Merdeka - Bencana banjir masih membayangi Pakistan. Bencana terbesar dalam 50 tahun belakangan ini membuat Duta Besar Pakistan di Jakarta, Mohammad Hasan buka suara.

Dalam keterangan resmi yang diposting di akun sosial media Kedubes Pakistan, Sabtu (3/9), dia mengatakan, Pemerintah Pakistan telah mengumumkan kondisi darurat nasional. Pemerintah federal, pemerintah provinsi, administrasi sipil, dan angkatan bersenjata sedang melakukan respons kemanusiaan terkoordinasi di daerah yang paling terdampak banjir.

Banjir Pakistan telah menyebabkan lebih dari 1.000 orang meninggal dan hampir setengah juta bangunan rusak. Sepertiga wilayah di Pakistan bahkan masih terendam air bah.

Baca juga : Pengungsi Kekurangan Makanan, Baju Dan Obat

“Kondisi bencana yang tidak pernah terjadi sebelumnya, membuat masih banyak orang yang butuh bantuan,” kata Dubes Hasan.

Untuk membantu kontributor individu dan organisasi masyarakat sipil yang ingin memberikan bantuan, Kedutaan Besar Pakistan untuk Indonesia di Jakarta telah membentuk Food Relief Coordination Unit (FRCU) yang akan beroperasi selama 24 jam dalam 7 hari.

“Saya memohon kepada Anda, sebagai orang Pakistan, warga negara Indonesia asal Pakistan, dan teman Pakistan untuk bergandengan tangan dengan Pemerintah Pakistan dalam membantu mereka yang membutuhkan,” ujarnya.

Baca juga : Korban Tewas Banjir Muson Di Pakistan, Sudah Tembus 1.000

Sebelumnya, citra satelit menunjukkan banjir parah di Pakistan menyebabkan beberapa bagian Provinsi Sindh menjadi danau seluas 100 kilometer persegi.

Dalam gambar yang diambil sensor satelit NASA, MODIS pada 28 Agustus lalu, tampak hujan lebat dan Sungai Indus yang meluap telah menenggelamkan sejumlah wilayah di Provinsi Sindh. Luapan sungai dan hujan lebat di daerah itu membanjiri ladang pertanian seluas 100 km menjadi danau raksasa.

Salah satu faktor penyebab banjir di Pakistan kini adalah angin muson yang menyebabkan hujan deras. Di Provinsi Sindh dan Balochistan, curah hujan terjadi 500 persen lebih besar ketimbang rata-rata.

Baca juga : Rencana Kenaikan Cukai Jangan Korbankan Petani Tembakau

Menteri Perubahan Iklim Pakistan, Sherry Rehman bahkan sempat menyampaikan sejumlah wilayah negaranya terlihat seperti lautan kecil.

Sementara Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Islamabad dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Karachi mengabarkan bahwa semua warga negara Indonesia di Pakistan dalam keadaan selamat. Dari 1.267 WNI yang berada di Pakistan, mereka tersebar di Islamabad, Lahore, Karachi, Rawalpindi, Sialkot, Gujrat dan Peshawar.

KBRI dan KJRI juga terus mengimbau WNI di Pakistan un￾tuk selalu tanggap dan waspada, serta memantau informasi yang disampaikan National Disaster Management Authority Pakistan (NDMA). Bila ada situasi darurat, pihak perwakilan RI itu juga meminta WNI agar segera menghubungi hotline KBRI Islamabad: +92 345 8571989 dan hotline KJRI Karachi: +92 300 0340346. ■ 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.