Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Indonesia Presentasikan Keunggulan Program Komunikasi Digital Di Rapat Tahunan OECD

Rabu, 28 September 2022 13:21 WIB
Delegasi Indonesia di rapat tahunan OECD di Amerika Serikat. (Foto: Istimewa)
Delegasi Indonesia di rapat tahunan OECD di Amerika Serikat. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Perwakilan Indonesia diundang ke Kantor Pusat Organisasi Internasional Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD), Amerika Serikat, untuk mempresentasikan keberhasilan strategi dalam penanganan Covid-19 berbasis pendekatan komunikasi digital dan sosial. Delegasi Indonesia yang hadir adalah Akhmad Firmannamal, Ardilla Amry, Devie Rahmawati, Rizky Ameliah, dan Zaky Ramadhan.

Konferensi tahun 2022 ini bertajuk “5th Meeting of the OECD Expert Group on Public Communication”. Pertemuan dihadiri lebih dari 40 delegasi dari sedikitnya 16 negara maju di dunia. Indonesia dan Singapura diundang mewakili Asia Tenggara.

“Pertemuan ini berlangsung untuk mendengarkan berbagai studi kasus dan capaian berbagai negara di dunia, yang menggunakan pendekatan komunikasi untuk memperkuat tingkat kepercayaan publik terhadap kebijakan Pemerintah. Tidak hanya itu, pertemuan ini juga membagikan insight dari penggunaan Big Data dan Behavioral Study dalam praktik komunikasi publik selama pandemi,” Carlos Santiso, Head of Open and Innovative Government Division OECD, seperti keterangan yang diterima redaksi, Rabu (28/9).

Baca juga : Persis Tegaskan Siap Jadi Pembunuh Para Raksasa

Ardilla Amry, dari tim Posko Vaksinasi Merdeka Polda Metro Jaya, menerangkan bahwa Indonesia dengan jumlah penduduk 277 juta jiwa, warga yang terinfeksi Covid-19 hingga Agustus 2022 sebesar 6 juta kasus dengan total kematian 150 ribu kasus. “Kondisi ini kontras dengan Amerika Serikat misalnya, yang memiliki penduduk sebanyak 322 juta, yang terinfeksi Covid-19 mencapai 95 juta orang dengan angka kematian lebih dari 1 juta,” ujarnya.

Akhmad Firmannamal menambahkan, capaian ini, tidak terlepas dari berbagai kebijakan. Di antaranya program literasi Makin Cakap Digital, yang terselenggara sebanyak 17.414 kegiatan sepanjang 2021, untuk memberikan edukasi literasi digital agar masyarakat tidak mudah termakan disinformasi ataupun misinformasi. “Khususnya di social media yang membuat mereka tidak mau melakukan social distancing hingga tidak mau terlibat program vaksinasi misalnya,” terang dia.

Devie Rahmawati, sebagai salah satu penyaji, menjelaskan, meskipun Indonesia bukan negara produsen vaksin, salah satu keberhasilan mengendalikan Covid-19 ialah melalui program vaksinasi. “Dengan jumlah populasi, luas wilayah serta serbuan hoaks, program vaksiansi awalnya tidak sepenuhnya disambut positif oleh masyarakat luas, hingga Indonesia pernah mengalami guncangan sosial di saat serbuan varian Delta,” ujarnya.

Baca juga : Kominfo Dan Siberkreasi Terus Galakkan Program Literasi Digital Di Sumatera

Program Vaksinasi Merdeka yang diinisiasi Polda Metro Jaya menjadi salah satu studi kasus yang diminta OECD. Sebab, inovasi program Vaksinasi Merdeka yang menggunakan pendekatan komunikasi sosial, yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat (people centered), dinilai sejalan dengan rekomendasi OECD untuk para pengambil kebijakan di seluruh dunia.

“Vaksinasi Merdeka mengawinkan tiga pendekatan yaitu behavioral insights, penggunaan teknologi digital serta kearifan sosial, gotong royong, yang berhasil melahirkan metode penyelengaraan vaksinasi yang kolosal di berbagai titik; dengan biaya penyelenggaraan yang efisien; pengelolaan ribuan relawan yang bekerja secara bersamaan di satu waktu secara masif; penyelenggaraan yang singkat (17 hari), namun dengan dampak yang terukur yaitu capaian warga yang tervaksinasi lebih dari 97 persen. Sebelum hadirnya metode Vaksinasi Merdeka, capaian vaksinasi baru mencapai 33 persen,” tambah Devie Rahmawati, yang merupakan peneliti program Vokasi Universitas Indonesia ini.

Dalam kesempatan berbeda, Kepala Posko Vaksinasi Merdeka Polda Metro Jaya Supriyanto menerangkan, Vaksinasi Merdeka menekankan pada kekuatan partisipasi aktif publik, yang diawali dengan pendekatan persuasif kepolisian melalui desain program yang sesuai dengan harapan dan kebutuhan publik. “Metode ini berhasil karena meninggalkan pendekatan top bottom menjadi bottom up, sehingga no one left behind,” terangnya.

Baca juga : Brando Susanto: Hanya Bisa Digunakan Rumah Tangga Dengan Daya Besar

“Metode Vaksinasi Merdeka ini bukan hanya telah menjadi role model praktis penyelenggaraan vaksinasi di seluruh wilayah nusantara, namun terus berkembang menjadi platform yang mampu memfasilitasi semangat gotong royong (kerelawanan) masyarakat Indonesia dengan kekuatan teknologi, yang terus memberikan solusi terhadap berbagai tantangan sosial lain di luar masalah kesehatan,” ujar Zaky Ramadhan, inisiator platform Vaksinasi Merdeka dan SiapBergerak.

Ardilla Amry melanjutkan, kehadiran delegasi Indonesia merupakan sebuah pengakuan terhadap kebijakan dan program kolaborasi yang dijalankan di berbagai Kementerian, Lembaga, Organisasi Masyarakat Sipil, Komunitas, Kampus, Swasta, Media serta masyarakat di akar rumput.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.