Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Nggak Enak Hati Sama Indonesia

Australia Tak Lagi Akui Yerusalem Barat Sebagai Ibu Kota Israel

Selasa, 18 Oktober 2022 13:21 WIB
Menlu Australia Penny Wong (Foto: Instagram)
Menlu Australia Penny Wong (Foto: Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah Australia kini tak lagi mengakui Yerusalem Barat sebagai Ibu Kota Israel, Selasa (18/10).

Mereka berpendapat, status kota itu harus diselesaikan melalui negosiasi damai, antara Israel dan rakyat Palestina.

Namun, Australia tetap menegaskan sikapnya, untuk aelalu menjadi teman setia Israel.

"Kami juga berkomitmen untuk mewujudkan solusi bagi kedua negara. Kami ingin, Israel dan Palestina hidup berdampingan dalam damai, dengan perbatasan yang diakui secara internasional," ujar Menteri Luar Negeri Australia, Penny Wong seperti dikutip Reuters, Selasa (18/10).

Baca juga : Tragedi Kanjuruhan, FIFA Kasih Ampunan

Sekadar kilas balik, pada tahun 2018, Perdana Menteri Australia Scott Morrison membalikkan kebijakan negaranya terhadap Timur Tengah, yang telah berjalan selama beberapa dekade. Namun, tidak akan serta merta memindahkan kedutaannya ke sana.

Keputusan itu diambil Morrison, sebelum pemilihan sela di Sydney, dengan jumlah pemilih Yahudi yang cukup banyak. Namun Partai Liberal tetap saja keok.

Setahun sebelumnya, Donald Trump yang kala itu menjabat Presiden Amerika Serikat, telah mengakui Yerusalem sebagai ibu kota. 

Penny Wong menyebut, keputusan Morrison itu telah membuat Australia keluar dari langkah mayoritas komunitas internasional.

Baca juga : Rekat Indonesia Minta Tragedi Kanjuruhan Diusut Tuntas

"Indonesia, negara tetangga yang mayoritas Muslim, prihatin terhadap hal tersebut," ucapnya.

Penny Wong sangat menyesalkan keputusan politik Morrison, yang mengakibatkan pergeseran posisi Australia.

"Perubahan ini memunculkan penderitaan. Banyak orang di komunitas Australia, yang sangat peduli dengan masalah ini," kata Penny Wong.

Penggunaan bahasa yang merujuk pada pembatalan pengakuan atas kedudukan Yerusalem Barat sebagai Ibu Kota Israel di situs Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia, pertama kali diungkap The Guardian

Baca juga : Innalillahi, 127 Orang Tewas Usai Laga Persebaya Vs Arema FC

Penny Wong menyebut, keputusan itu dibuat oleh Kabinet Perdana Menteri Anthony Albanese, Selasa (18/10).

Kedutaan Israel di Canberra tutup pada hari ini, dan tidak segera menanggapi permintaan komentar Reuters. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.