Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Sepak Bola Indonesia Akan Ditransformasi

Tragedi Kanjuruhan, FIFA Kasih Ampunan

Minggu, 9 Oktober 2022 06:50 WIB
Suasana kericuhan di laga Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan. (Foto: REUTERS TV)
Suasana kericuhan di laga Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan. (Foto: REUTERS TV)

RM.id  Rakyat Merdeka - Indonesia selamat dari sanksi Federasi Sepakbola Internasional (FIFA) terkait tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 131 orang. Meski dapat ampunan FIFA, Presiden Jokowi mengatakan, sepak bola Indonesia akan ditransformasi agar lebih baik lagi. Warganet pun ramai-ramai mendukung.

Kabar FIFA memberikan ampunan kepada Indonesia tertuang dalam surat yang dikirimkan federasi tersebut ke Jokowi. Surat itu balasan dari surat Jokowi yang dikirimkan melalui Menteri BUMN Erick Thohir dan tindak lanjut pembicaraan via telepon antara Jokowi dan Presiden FIFA, Gianni Infantino, Senin (3/10) lalu.

Baca juga : Doni Monardo Pastikan TGIPF Dalami Semua Tahapan Tragedi Kanjuruhan

Eks Wali Kota Solo itu mengatakan, FIFA siap membantu Indonesia membentuk tim transformasi sepak bola Indonesia. Dan, FIFA akan berkantor di Indonesia selama kerja sama berlangsung.

Menurut Jokowi, ada ada lima langkah pemerintah, FIFA, dan Konfederasi Sepakbola Asia (AFC) dalam transformasi sepakbola Indonesia. Pertama, membangun standar keamanan stadion di seluruh stadion. Kedua, memformulasikan standar protokol dan prosedur pengamanan yang dilakukan oleh pihak kepolisian berdasarkan standar keamanan internasional.

Baca juga : Polri: Jumlah Korban Rawat Inap Tragedi Kanjuruhan, Kini Tinggal 36 Orang

Ketiga, melakukan sosialisasi dan diskusi dengan klub-klub bola, termasuk perwakilan suporter untuk mendapatkan saran dan masukan serta komitmen bersama. Keempat, mengatur jadwal pertandingan yang memperhitungkan potensi-potensi risiko yang ada. Dan, kelima, menghadirkan pendampingan dari para ahli di bidangnya.

Anggota Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) tragedi Kanjuruhan, Akmal Marhali mengatakan, FIFA punya alasan kuat untuk tidak memberikan sanksi kepada Indonesia terkait tragedi Kanjuruhan. Salah satunya langkah cepat pemerintah membentuk tim independen pencari fakta untuk menangani kasus ini.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.