Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Temuan Komnas KIPI
Tidak Ada Kematian Pasca Suntik Vaksinasi, Masyarakat Tenang Ya
Minggu, 23 Mei 2021 05:22 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Kasus kematian warga pasca suntik vaksin Covid-19 dibantah Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI). Mereka yang meninggal disebabkan penyakit bawaan masing-masing.
Ketua Komnas KIPI, Hindra Irawan Satari menegaskan, sampai saat ini tidak ada satu pun warga yang meninggal karena vaksinasi Covid-19. Dia menjelaskan, meninggalnya orang yang sudah divaksinasi karena penyakit yang diderita mereka masing-masing. “Semua ada diagnosisnya. Semua tertangani,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, total yang meninggal sebanyak 30 orang yang dikabarkan akibat suntik vaksin Covid-19. Rinciannya, sebanyak 27 kasus karena vaksin Sinovac dan 3 kasus vaksin AstraZeneca. Namun, setelah didiagnosis, tidak satu pun yang meninggal karena vaksinasi Covid-19.
Baca juga : Hayo Sadar Diri, Yang Mudik Wajib Karantina Mandiri
Akun Tiani Tia pun berharap, para peneliti bisa secepatnya menemukan obat yang langsung bisa membunuh virus Covid-19. Soalnya, kata dia, virus asal Wuhan, China itu terus menerus bermutasi. “Rasanya kurang efektif vaksin-vaksin ini,” kata dia.
Sebelumnya, akun Hijau dan Hemat mengaku waswas dengan kematian pemuda usia 22 tahun asal Jakarta. Terlebih, pemuda tersebut meninggal secara mencurigakan usai menjalani vaksinasi Covid-19. “Jangan-jangan karena efek pembekuan darah dari vaksin AstraZeneca,” dia curiga.
“Kejadian meninggalnya pasca vaksin loh,” saut Irmansyah Ramdhani. “Korban meninggal dunia setelah vaksin, fenomena nyata skenario lanjut Covid-19,” tambah @MujianaKadir
Baca juga : Warganya Banyak Ngeyel, Apa Mau Di-lockdown Aja
Akun @New_Reborn989 pun mempertanyakan siapa yang akan disalahkan dengan 30 kasus kematian yang diduga karena efek vaksinasi Covid-19. “Jika seperti ini terus, yang harus bertanggung jawab dengan hilangnya nyawa-nyawa rakyat secara bertahap siapa?” tanya dia.
Namun Ketua Komnas KIPI, Hindra Irawan Satari merinci, penyebab kematian 27 orang; sebanyak 10 orang karena terinfeksi Covid-19, 14 orang karena jantung dan pembuluh darah, 1 orang akibat gangguan fungsi ginjal mendadak. Sebanyak 2 orang karena diabetes melitus dan hipertensi yang tidak terkontrol.
“(Semua) telah dibuktikan melalui serangkaian pemeriksaan laboratorium. Mulai dari rontgen, pemeriksaan darah hingga CT Scan,” tandas Hindra.
Baca juga : Makanya Pake Masker, Lindungi Diri Dari Droplet
Dia juga menjelaskan tiga temuan kematian yang diduga dari vaksin AstraZeneca yaitu, pria 22 tahun asal Jakarta bernama Trio, tukang ojek daring berusia 57 tahun asal Jakarta, dan seseorang berumur 45 tahun di Ambon, Maluku. Kata Hindra, kasus kedua yang menimpa ojek daring karena radang paru yang berat. “Sedangkan kasus ketiga positif Covid-19 sebelum menjalani vaksinasi,” beber dia.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya