Dark/Light Mode

Jokowi Sebut Airlangga Pemimpin Dengan Jam Terbang Tinggi, Pengamat Ungkap Maknanya

Senin, 24 Oktober 2022 18:02 WIB
Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto. (Foto: Dwi Pambudo/Rakyat Merdeka)
Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto. (Foto: Dwi Pambudo/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut Airlangga Hartarto merupakan sosok yang memiliki jam terbang tinggi. Hal ini disampaikan Presiden Jokowi saat menghadiri perayaan puncak Hari Ulang Tahun (HUT) ke-58 Partai Golkar di Jakarta, Jumat (21/10).

Pengamat politik Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA (UHAMKA) Verdy Firmantoro menilai, pernyataan Jokowi tersebut merupakan bentuk dukungan dan kepuasan terhadap kinerja Airlangga.

Menurutnya, pernyataan Presiden Jokowi terkait kriteria capres perlu memiliki jam terbang tinggi dalam rangka HUT ke-58 Partai Golkar mempunyai dua dimensi, yaitu dimensi 'isi' dan 'hubungan'.

Baca juga : Techno9 Genjot Kinerja Dengan Aplikasi Kesehatan Dan Pendidikan

Verdy menjelaskan, dari dimensi isi, pesan itu dimaksudkan agar ketika memilih pemimpin yang menahkodai bangsa ke depan jangan asal-asalan, harus jelas pengalaman dan visinya, serta memiliki pengalaman agar Indonesia tidak jatuh dan mendarat di tempat yang salah.

Analis Komunikasi Politik Indopol Survey tersebut juga membagikan pandangannya dari sisi dimensi 'hubungan'.

"Penyebutan Pak Airlangga Hartarto oleh Presiden Jokowi sebagai salah satu putra bangsa yang mempunyai kualifikasi dan berpotensi menjadi penerus estafetnya tentu bukan sesuatu yang berlebihan," ujar Verdy, Senin (24/10). 

Baca juga : Kyai Muda Jabar Sebut Ganjar Pemimpin Jujur Dan Moderat

Setidaknya ada dua alasan pendukung. Pertama Presiden Jokowi sudah cukup puas merasakan kinerja Pak Airlangga selama membantunya sebagai Menko Bidang Perekonomian yang tentunya tak mudah dengan ujian pandemi untuk tetap bertahan dalam mengorkestrasi kebijakan yang relevan.

Kedua, sebagai ketua umum salah satu partai terbesar di Indonesia dapat menjadi modalitas tersendiri baik dalam hal infrastruktur politik (mesin parpol) maupun jaringan (networking) yang mempunyai akar panjang di masyarakat.

"Artinya, posisi Golkar saat ini baik di level individu-individu elite-nya maupun kelembagaan masih sangat diperhitungkan dalam menentukan konstelasi politik ke depan," pungkas Verdy. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.