Dark/Light Mode

PGII Kucurin Rp 9.355 T Buat Pembangunan Infrastruktur Negara Berkembang

Rabu, 16 November 2022 17:37 WIB
Presiden Jokowi bersama pimpinan negara G20 lainnya di KTT G20 Bali. (Foto: Ist)
Presiden Jokowi bersama pimpinan negara G20 lainnya di KTT G20 Bali. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Negara maju yang tergabung dalam Partnership for Global Infrastructure and Investment (PGII) mengalokasikan dana untuk pembangunan infrastruktur. Dana berupa hibah dan pinjaman sebesar 600 miliar dolar AS atau sekitar Rp Rp 9.355 triliun ini, dapat digunakan negara berkembang dan negara miskin hingga lima tahun ke depan.

“Pembangunan infrastruktur perlu memberdayakan masyarakat dan ekonomi setempat agar memiliki rasa kepemilikan yang tinggi,” kata Presiden Jokowi, Rabu (16/11).

Baca juga : PGII Jadi Jalan Baru Atasi Kesenjangan Infrastruktur Negara Berkembang

Dengan adanya bantuan ini, negara berkembang bisa lebih tangguh dalam menghadapi tantangan global di masa mendatang.

Alokasi dana tersebut untuk mendukung pembiayaan proyek baru PGII di antaranya Just Energy Transition Partnership (JETP) sebesar 20 miliar dolar AS bagi Indonesia, Indonesia Millenium Challenge Corporation (MCC) Compact sebesar 698 juta dolar AS, Trilateral Support for Digital Infrastructure melalui kemitraan Australia dan Jepang untuk proyek digital, mengamankan rantai pasokan mineral kritis di Brazil, pengembangan energi surya di Honduras serta investasi bagi infrastruktur kesehatan bagi India.

Baca juga : Jokowi Dukung Pembangunan Infrastruktur di Negara Berkembang

Jokowi juga menekankan, PGII dalam mendukung pembangunan infrastruktur di negara berkembang harus didasarkan pada paradigma kolaborasi dengan melibatkan lebih banyak pemangku kepentingan termasuk swasta dan menghasilkan pembangunan yang berkelanjutan dan mendukung transisi energi.

Dalam pertemuan kepala negara di Bali, Indonesia cukup intens membawa sejumlah isu untuk mendukung pemulihan ekonomi bagi negara berkembang dan negara miskin. Restrukturisasi utang dan pembangunan infrastruktur bagi negara berkembang dan negara miskin menjadi fokus Indonesia dalam Preisidensi G20 2022.

Baca juga : Timah Kucurkan Rp 8,9 M Untuk Cari Cadangan Baru

“PGII tidak hanya menanamkan modalnya untuk pembangunan infrastruktur, namun kami juga berinvestasi bagi kapasitas lokal mitra kami,” ujar Presiden Komisi Eropa Ursula Gertrud von der Leyen.

PGII adalah upaya kolaboratif negara G7 yakni Amerika Serikat, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada dan Prancis, yang dibentuk pada Juni 2021 saat KTT G7 ke-47 di Inggris.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.