Dark/Light Mode

Tak Mau Lagi Jadi Menteri Agama

Lukman Perhatikan "Pesan Lukman"

Sabtu, 20 Juli 2019 06:36 WIB
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (Foto: Tedy O Kroen/Rakyat Merdeka)
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (Foto: Tedy O Kroen/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Lukmanul Hakim, seorang ahli hikmah, ada juga yang menyebutnya nabi, yang namanya menjadi salah satu nama surat dalam Alquran (surat ke-31), pernah berpesan ke anaknya: “Wahai anakku, sesungguhnya dunia ini adalah lautan yang dalam, banyak orang yang tenggelam di sana. Maka buatlah perahumu berupa takwa kepada Allah, dan dayungnya adalah tawakal kepada Allah. Semoga kamu selamat.”

Pesan Lukmanul Hakim ini sepertinya benar-benar diperhatikan Menteri Agama, Lukman Hakim Saifudin, yang kemarin secara terang-terangan menyatakan tak mau lagi jadi menteri jika namanya dicalonkan lagi.

Lukman mungkin tak ingin jabatan menteri jadi “lautan” yang akan menenggelamkan dirinya. Makanya, dia memilih jalan selamat untuk menjauhi dan tidak mendayung di “lautan” itu. Entah Lukman tidak punya lagi “perahu” atau karena merasa tak handal lagi mendayung, tapi semoga saja ini pilihan terbaik baginya. Selamat di dunia. Juga selamat di akhirat.

Lukman sebenarnya salah satu menteri yang cemerlang. Salah satunya, di tangan dia, pelaksanaan ibadah haji mulai terasa ada perbaikannya. Para jemaah merasakan tangan dingin Lukman. Cerita penginapan yang buruk, menu makanan yang basi, transportasi haji yang memble, nyaris tak disuarakan lagi secara nyaring oleh para jemaah.

Namun, wajah Lukman akhir-akhir ini tercoreng oleh kasus suap yang menimpa Ketum PPP Muhammad Romahurmuziy alias Rommy. Lukman, yang merupakan bawahan Rommy di PPP, ikut kena “wangi busuk” praktek suap jual beli jabatan di Kementerian Agama.

Baca juga : Tamasia Siapkan Persyaratan, Pegadaian Lempar ke Anak Perusahaan

Meski saat ini, dia masih jadi saksi, tapi dia berkali- kali diperiksa KPK, juga jadi saksi di persidangan. Bahkan, dia juga disebut-sebut dapat setoran. “Tidak (tidak mau lagi jadi menteri, red). Saya sudah merasa lebih dari cukup,” kata Lukman usai menghadiri pembukaan Mukernas PPP, di Serang, Banten, kemarin.

Untuk memastikan ketidaksediaannya menjadi menteri lagi, Lukman sampai mengatakannya dua kali. Dia bahkan menyatakan tetap tidak bersedia, walau seandainya Jokowi yang memintanya kembali. “Tidak! Iya cukup,” tegas Lukman lagi.

Menurut Lukman, selain dirinya, masih banyak kader PPP lain yang memiliki kemampuan dan integritas untuk menjadi menteri. “Di PPP lebih banyak yang lebih pantas dan mumpuni, memiliki kepatutan dan kepantasan,” katanya.

Lukman sebetulnya termasuk salah satu menteri Jokowi yang awet di Kabinet Kerja jilid I. Dari sejak awal kepemimpinan Jokowi, hingga jelang berakhir masa jabatan periode pertama, posisinya sebagai Menteri Agama tidak bergeser.

Beberapa kali diisukan akan dicopot, tapi tidak ada yang menjadi kenyataan. Termasuk saat dirinya terseret kasus jual beli jabatan.

Baca juga : Wastra Indonesia Meriahkan Pekan Mode Roma

Bagi Lukman, Jokowi bukan bos pertamanya dalam mengemban jabatan menteri. Sebelum ditunjuk Jokowi, Lukman sudah lebih dulu diangkat sebagai Menteri Agama oleh Presiden SBY. Tepatnya pada 9 Juni 2014. Ketika itu, ia menggantikan Suryadharma Ali yang mengundurkan diri karena terlibat kasus korupsi dana haji.

Tak lama setelah itu, sekitar empat bulan kemudian, namanya kembali masuk ke jajaran Kabinet Kerja yang dipimpin Jokowi-JK.

Bagaimana sikap PPP? Sekjen PPP, Arsul Sani, tidak berkomentar khusus tentang Lukman. Dia lebih memilih komentar mengenai kursi Menteri Agama. Selama ini, PPP memang langganan menempati pos itu. Tapi, jika di periode mendatang pos tersebut diberikan ke pihak lain, PPP tidak keberatan.

“Menteri apa saja, kita siap membantu presiden. Kalau tidak diberikan Menteri Agama lagi, PPP nggak mutung,” kata Arsul, kemarin.

Arsul pun yakin, partainya bakal dapat jatah menteri. Dia mengklaim, Jokowi telah meminta PPP menyiapkan nama-nama kader untuk diusulkan masuk kabinet periode mendatang. Namun, pembahasannya belum sampai pada pos menteri mana yang akan jatuh ke tangan partai berlambang Ka’bah itu.

Baca juga : Foto Bareng Malala Yousafzai, Menteri Pendidikan Quebec Panen Kritik

“Pas audiensi, Presiden itu menyampaikan agar PPP jadi bagian pemerintahan beliau di kabinet. Tapi belum bicara posnya apa dan orangnya siapa. PPP ingin mencari dulu orangnya yang pas,” lanjut Arsul.

Hal senada disampaikan Plt Ketum PPP, Suharso Monoarfa. Dia tidak ngotot mempertahankan pos Menteri Agama diisi PPP. Ia menyerahkan sepenuhnya ke Jokowi. “(Jatah kursi Menag) itu bukan kami punya urusan,” kata Suharso, di Serang, Banten, kemarin.

“Kami tidak mau dalam posisi mengisi daftar menteri. Pak Presiden itu pasti tahu apa yang dia perlukan dan dia pasti tahu informasi lebih lengkap,” sambungnya. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.