Dark/Light Mode

Perdana Menteri Rangkap Menkeu, Angkat Wakil PM Terseret Korupsi

Kalau Di Sini, Anwar Tak Sekadar Di-bully

Minggu, 4 Desember 2022 08:00 WIB
Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim. (ANTARA FOTO/Virna Puspa Setyorini/aww).
Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim. (ANTARA FOTO/Virna Puspa Setyorini/aww).

 Sebelumnya 
Dia juga melontarkan kritikan terhadap keputusan Anwar menunjuk dirinya sendiri untuk merangkap jabatan sebagai Menteri Keuangan (Menkeu). Menurut Muhyiddin, langkah itu akan mengarah pada sentralisasi kekuasaan dan kemungkinan korupsi besar-besaran seperti yang terjadi dalam skandal 1MDB sebelumnya.

Lebih lanjut, Muhyiddin mempertanyakan bagaimana rakyat dan investor bisa menaruh kepercayaan pada kepemimpinan Anwar. Dia juga mengklaim bahwa susunan kabinet Anwar menunjukkan pemimpin koalisi Pakatan Harapan itu telah berkompromi dengan prinsip-prinsip integritas, transparansi dan akuntabilitas.

Baca juga : Klaim Didukung BN, Anwar Pede Jadi PM

Tidak hanya itu, Muhyiddin juga mengklaim ada sejumlah individu yang dikenal dengan chauvinisme ekstrem yang ditunjuk memimpin kementerian tertentu dan akan memicu kontroversi serta berpotensi memunculkan kebijakan rasial ekstrem nantinya. Dia tidak menyebut lebih lanjut nama individu yang dimaksud.

Pengamat hubungan internasional dari Universitas Sultan Zainal Abidin di Malaysia, Suyatno Ladiqi, menilai Anwar merangkap jabatan untuk menghindari gejolak politik di pemerintahannya.

Baca juga : Jokowi: Kalau Ganggu, Ya Kita Evaluasi

“Alasannya untuk menghindari konflik politik ekonomi komponen pendukungnya, maka akan lebih stabil jika pos [Menkeu] itu dipegang sendiri oleh Anwar,” kata Suyatno, dikutip dari CNNIndonesia.com.

Suyatno juga menyoroti pengalaman dan jaringan luas Anwar yang bisa memperkokoh posisi Anwar sebagai menteri keuangan sekaligus PM. “Pengalaman Anwar pernah menjadi menteri keuangan selama delapan tahun cukup beralasan kenapa perlu dipegang pos tersebut,” kata Suyatno.

Baca juga : Menteri Bintang Pastikan Perlindungan Korban Kekerasan Di Sumba Barat

Anwar pernah menjabat sebagai menteri keuangan di era Mahathir Mohammad pada 1991. Lalu pada 1993, Mahathir mengangkat Anwar menjadi wakil perdana menteri. Pada 1994, krisis moneter melanda dunia. Namun, Anwar berhasil membawa Malaysia melewati masa sulit itu.

Atas kesuksesan itu, Asiamoney menobatkan Anwar sebagai Finance Minister of The Year pada 1996. Ia kemudian ditunjuk menjadi Ketua Komite Pembangunan Bank Dunia pada 1998. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.