Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Semangat Asia Afrika, Pemuda Ethiopia Genjot Kerja Sama Indonesia-Afrika

Minggu, 25 Agustus 2019 17:03 WIB
Dua tokoh muda Ethiopia yang berkunjung ke Museum Asia-Afrika. (Foto KBRI Addis Ababa)
Dua tokoh muda Ethiopia yang berkunjung ke Museum Asia-Afrika. (Foto KBRI Addis Ababa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Indonesia dan Afrika memiliki hubungan yang dekat dan sangat penting, dimulai sejak Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung tahun 1955. Namun, kedekatan hubungan itu perlu di promosikan lebih luas kepada masyarakat Afrika, karena banyak orang Afrika terutama kalangan generasi muda yang belum mengerti tentang KAA.

Hubungan dekat Indonesia-Afrika belum begitu terasa. Banyak juga yang tidak tahu tentang potensi kerja sama yang begitu besar, terutama di bidang ekonomi dan sosial budaya. Hal itu dikatakan Kalewongel Tesfaye setelah berkunjung ke Museum Konferensi Asia Afrika (MKAA) di Bandung, Sabtu (24/8).

Di museum itu, Kalewongel yang juga founder Ethiopia-Indonesia Youth Association (EIYA) itu diterima Prima, staf MKAA yang sekaligus menjelaskan makna KAA bagi bangsa-bangsa Asia dan Afrika.

Baca juga : KPSN Berikan 100 Bola Pada Siswa Madrasah Tertua di Indonesia

EIYA diluncurkan pada 11 Juni 2019 di KBRI Addis Ababa oleh pemuda Ethiopia bersama-sama dengan pemuda Indonesia yaitu Kevin, Fathie dan Bryan disaksikan Duta Besar RI untuk Ethiopia, Djibouti dan Uni Afrika , Al Busyra Basnur.

“Oleh karena itu, kami bertekad akan mempromosikan dan mengobarkan semangat Bandung 1955 itu di negara-negara Afrika, khususnya di Ethiopia, untuk diterjemahkan dalam bentuk kerjasama riel antar bangsa dan negara dibidang ekonomi dan sosial budaya,” kata Kalewongel yang juga CEO Youth to Youth, organisasi pemuda terkemuka di Ethiopia.

“Apalagi, setelah menghadiri Indonesia-Africa Infrastructure Dialogue (IAID) di Bali, kami melihat begitu banyak peluang kerjasama yang dapat dikembangkan oleh Indonesia dan Afrika untuk kemajuan bangsa-bangsa dunia,” tambah Kalewongel.

Baca juga : DPR Usulkan Indonesia-Suriname Jalin Kerja Sama Bidang Sains

Kalewongel beserta temannya Sileshi Sals Umer, CEO Safe Light juga organisasi pemuda terkemuka di Ethiopia, berkunjung ke MKAA Bandung setelah keduanya menghadiri IAID di Bali 20-21 Agustus 2019 atas undangan KBRI Addis Ababa.

IAID 2019 adalah forum pertemuan ekonomi Indonesia dengan negara-negara Afrika, dan sebagai tindak lanjut Indonesia Africa Forum (IAF) yang diselenggarakan di Bali, April 2018.

“Kalewongel dan Sileshi sengaja kita undang ke Indonesia karena keduanya adalah tokoh pemuda kreatif dan wirausaha muda Ethiopia yang memiliki perhatian besar untuk memajukan hubungan Indonesia-Ethiopia. Organisasi mereka memiliki anggota hampir 10.000 orang pemuda yang tersebar di Ethiopia,” keterangan Dubes Al Busyra Basnur yang juga menghadiri IAID 2019 di Bali. [MEL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.