Dark/Light Mode

Bulan Ramadan, Saudi Minta Warganya Tak Buang-Buang Nasi dan Kurma

Jumat, 31 Maret 2023 13:37 WIB
Ilustrasi buka puasa di Arab Saudi (Foto: SPA)
Ilustrasi buka puasa di Arab Saudi (Foto: SPA)

RM.id  Rakyat Merdeka - Otoritas Keamanan Pangan Umum Arab Saudi (GFSA) membagikan tips kepada warganya, untuk menekan sampah makanan - baik berupa food loss atau food waste) - selama bulan Ramadan. 

Food loss adalah sampah makanan yang berasal dari bahan pangan seperti sayuran,buah-buahan atau makanan yang masih mentah.

Sampah jenis ini tak  bisa diolah menjadi makanan, dan akhirnya dibuang begitu saja. Sehingga, masyarakat kesulitan mendapatkan bahan pangan untuk dimasak.

Sedangkan food waste adalah makanan yang siap dikonsumsi, namun terbuang begitu saja dan akhirnya menumpuk di TPA.

Baca juga : Sedih Banget Lihat Nasib Garuda Muda

Ajakan menekan sampah makanan ini, merupakan bagian dari kampanye program nasional GFSA, yang ditujukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap ketahanan pangan, dan mencegah pemborosan makanan. Serta menjaga pola konsumsi yang baik dan sehat.

Asal tahu saja, sampah makanan yang membusuk di tempat pembuangan sampah (TPA), dapat menghasilkan gas metana dan karbondioksida yang merusak lingkungan dan mempercepat perubahan iklim (climate change).

Selain itu, makanan yang mubazir di sepanjang rantai produksi hingga konsumsi, berpotensi memunculkan kerugian yang besar. Jutaan orang bisa terdorong ke dalam jurang kelaparan dan kekurangan gizi.

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis Saudi Press Agency (SPA), GFSA melaporkan, tingkat kehilangan dan pemborosan makanan di Arab Saudi mencapai angka 33 persen, dengan nilai limbah makanan 40 miliar riyal atau setara Rp 159,76 triliun per tahun.

Baca juga : Jangan Mudik Naik Motor!

“Karena itu, kami mengimbau masyarakat untuk merencanakan apa yang ingin mereka makan, saat buka puasa. Boleh saja dengan menu yang beragam, tapi sebaiknya dengan jumlah yang lebih sedikit. Sisa makanan bisa disimpan di wadah yang tertutup rapat, supaya dapat dikonsumsi kembali,” papar GFSA seperti dikutip Al Arabiya, Jumat (31/3).

GFSA menyebut, menyiapkan daftar belanjaan sebelum pergi ke supermarket adalah strategi bagus, yang memungkinkan setiap orang mengurangi pembelian produk yang tidak mereka butuhkan.

Kebiasaan baik ini dapat mengurangi waktu belanja di supermarket, menghemat uang, dan membantu kita berhenti membuang-buang makanan.

Selain itu, masyarakat Saudi juga diimbau agar tak berlebihan dalam memasak makanan. Terutama, nasi yang merupakan makanan pokok dan kerap terbuang dalam jumlah besar. Di Arab Saudi, persentase sisa makanan dari nasi mencapai 31 persen.

Baca juga : Sambut Ramadhan, Sobat Erick Bagikan Sembako Dan Gelar Tausiyah Di Depok

Anjuran serupa juga berlaku untuk kurma, yang lazimnya dimakan saat berbuka puasa. GFSA melaporkan, setiap tahunnya, jumlah kurma yang terbuang di Saudi mencapai lebih dari 36 ribu ton per tahun. ***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.